Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yusuf Mansur: Pendakwah yang Jadi Influencer Saham RI

Di dalam wawancaranya dengan Bloomberg yang dilansir Kompas.com, Minggu (25/7/2021), Yusuf Mansur mengatakan, ia hanya mencoba untuk membantu masyarakat awam untuk menjadi investor.

"Saya hanya ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadi investor dan menggunakan kesempatan yang ada dengan baik," ujar dia.

Ia pun mengatakan tak mendapatkan kompensasi apapun dari perusahaan yang ia sebut dalam beberapa unggahan di akun instagramnya, @yusufmansurnew.

Terakhir, Yusuf Mansur membedah saham PT Berkah beton Sadaya (Tbk) (BEBS). Perusahaan terrsebut baru mencatatkan sahamnya di awal tahun ini, tepatnya pada awal Mei 2021 lalu.

"Demen lihat pergerakan BEBS hari ini. Transaksi sampai Rp 61 miliar," ujar Yusuf Mansur seperti dikutip Kompas.com dari akun instagram resminya.

"Ilmu-ilmu gini, harus dimiliki sama anak-anak muda Indonesia. Ayo belajar dari mana saja," kata dia.

"BRIS masih akan bertambah gede... BSI... Sebab info-infonya mau digabung-gabungin dengan BPD-BPD, investor... harus ikut di perjalanan sejarah ini... Tapi kalau bisa, pegangin dah sahamnya," ujar Yusuf Mansur.

Sebagai seorang pendakwah, tentu Yusuf Mansur memiliki pengaruh yang cukup kuat. Di tambah lagi, ia memiliki 2,9 juta pengikut di akun instagramnya.

Bahkan Bloomberg menyebut, cakupan pengaruh Yusuf Mansur terhadap pasar saham di Indonesia mengingatkan pada pendiri Tesla Elon Musk, serta pengusaha Mark Cuban yang beberapa waktu terakhir berpengaruh cukup besar terhadap pergerakan pasar aset kripto.

Di Indonesia, saat ini juga sedang terjadi geliat pertumbuhan investor ritel.

Bloomberg mencatat, hingga Juni 2020 transaksi pasar saham di Indonesia sebesar sepertiganya diisi oleh investor ritel. Setahun berikutnya, jumlah tersebut meningkat menjadi 60 persen. Sebanyak 80 persen di antara investor ritel tersebut pun berusia sama dengan atau kurang dari 40 tahun.

BEI Angkat Bicara

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu pun angkat bicara mengenai fenomena para influencer saham atau orang-orang yang memiliki pengaruh di media sosial yang melakukan pembahasan investasi di pasar saham.

Sebab, tak hanya Yusuf Mansur, sejak tahun lalu, beberapa tokoh mulai dari Raffi Ahmad, Ari Lasso, hingga anak presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep memamerkan saham yang mereka miliki melalui sosial media.

"Teman-teman investor, apalagi yang baru-baru termasuk teman kita influencer ini rupaya terbawa suasana euforia kegembiraan, jadinya pada pamer dan sebagain sudah mulai mengarah ke pompom saham,” kata Hasan dalam live Instagram IDX Channel, Senin (11/1/2021).

Pompom saham merupakan sebuah upaya menghasut orang lain agar membeli suatu saham dengan memberikan image bagus untuk perusahaan dengan kode emiten yang disebutkan.

Saham pompom tidak beda dengan saham gorengan, yakni saham lapis tiga yang mana harganya berpeluang naik dengan cepat oleh seorang investor dengan modal besar.

“Ada yang mulai ngajak-ngajak untuk ikutan beli, dan secara umum sih kalau sekedar untuk mengajak dan menyadarkan teman, masyarakat dan followers untuk berinvestasi di pasar modal ya bagus. Tapi kalau mengajak dan merekomendasikan saham tertentu apalagi dengan menyebut kode saham dan target harga berikutnya tanpa didasari oleh analisis (yang memumpuni) tentu ini enggak benar,” jelas Hasan.

https://money.kompas.com/read/2021/07/25/164843726/yusuf-mansur-pendakwah-yang-jadi-influencer-saham-ri

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke