Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN HALO LOKAL KOMPASIANA] Ular Berjanggut Putih di Sungai Takir | Sensasi Cipratan Air Sungai Musi | Kenangan Masa kecil di Sungai Pabelan

KOMPASIANA---2012 lalu Wahana Mars Reconaissance Orbiter sempat menangkap penampakan "ular putih" yang melintas di wilayah Amazonis Planitia, bagian utara Mars.

Ular putih tersebut diketahui berada pada ketinggian 800 meter dari permukaan Mars. Perkiraan menunjukkan bahwa panjang ular putih itu sekitar 30 meter, sebagaimana dikutip dari KOMPAS.com.

Namun, bagaimana kalau ular putih tersebut berada di bumi, dan ditemukan di Sungai Takir, Banyuwangi, Jawa Timur?

Ya, pengalaman tersebut dituliskan oleh Kompasianer,sebutan bagi penulis yang menulis di platform Kompasiana, bernama Arif Saleh.

Berdasarkan ceritanya suatu sore dia bersama teman-temannya menuju kedung Sungai Takir. Seperti biasa, berenang cukup lama di sana sembari ngabuburit.

Setelah matahari agak condong ke Barat, dikatakannya, mereka berniat pulang. Namun, di saat itulah mereka diserang ular yang cukup panjang. Ular ini meluncur deras dari atas tebing Sungai Takir dan menerjang ke arahnya.

Selain mengenai soal bertemu ular berjanggut putih, ada juga kisah seputar serunya menysuri Sungai Musi serta kenangan di Sungai Pabelan.

Berikut konten-konten menarik dan populer kanal Halo Lokal di Kompasiana:

1. Mengenang Ular Berjanggut Putih dan Salto di Sungai Takir Banyuwangi

Bagi orang yang belum pernah mengalami, mungkin kenangan ini dianggap mengada-ada.

Akan tetapi, ini pengalaman yang dituliskan sendiri oleh Kompasianer Arif Saleh.

Di menceritakan, saat dia anak-anak senang mancing di sungai dan mengejar layangan putus hingga ke pekarangan orang, sawah, hingga tegalan.

Khusus ketika memancing, bertemu dengan berbagai jenis ular, seperti ular hijau, ular piton sawah sebesar paha orang dewasa, ular kobra, sampai ular weling dan welang adalah hal biasa.

Tetapi untuk bertemu berjenggot putih adalah hal paling berkesan dan membekas. (Baca selengkapnya)

2. Susur Sungai Musi, Rasakan Sensasi Cipratan Air Sungai

Bila ingin menyusuri Sungai Musi, jangan lupa untuk menggunakan moda transportasi perahu ketek. Transportasi satu ini masih digunakan sebagai sarana transportasi tradisional sampai sekarang. Dan juga sebagai tempat tinggal oleh masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Musi pada masa lampau.

Tidak sulit untuk menemukan perahu ketek di Palembang. Dermaga perahu yang dibangun persis berada di bawah Jembatan Ampera. Hampir rata-rata tukang perahu ketek akan memanggil-manggil untuk menawarkan kamu naik perahu mereka.

Kompasianer Deddy Huang sendiri mengajak pembaca mendatangi beberapa tempat yang menarik dengan menggunakan perahu ketek ini.

Tempat pertama adalah Pulau Kemaro. Pulau yang terbentuk dari delta kecil terletak di Sungai Musi ini menjadi objek wisata yang dibanggakan oleh masyarakat Palembang.

Dengan menggunakan perahu ketek, menurutnya, kita bisa menempuh jarak 6 km sambil menikmati pemandangan luas Sungai Musi dan kegiatan masyarakat disekitar.

"Di atas pulau kecil ini, Pulau Kemaro tak jauh berbeda dengan tempat asing yang tak berpenghuni. Namun, di dalamnya ada sebuah kelenteng bernama Hok Tjing Rio," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Di Sungai Pabelan Kenangan Masa kecil Itu Muncul "Bikin Baper"

Sungai Pabelan telah menjadi nadi pertanian, menghidupi banyak petani yang menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam. Dari sungai pabelan, dialirkan ke irigasi, untuk menjangkau sawah yang berada di atas sungai.

Saat banjir bandang, irigasi dimatikan untuk mencegah banjir masuk ke desa, di buka lagi saat airnya sudah surut, dari irigasi disalurkan lagi ke kalen, yang kalau di kota di sebut parit. Dari parit itu kemudian dipecah lagi untuk dibagi rata ke sawah-sawah petani.

Kompasianer Ign Joko Dwiatmoko menceritakan kenangan sepanjang masa kecilnya bersama sungai ini.

Diceritakannya, semasa kecil dia bersama teman-temannya kerap mengumpulkan batu yang terserak baik di pinggir maupun di tengah sungai. Ditatanya batu itu dan dijadikan kolam.

Lalu, dengan bahagianya menyelam dan berenang di air yang sangat jernih jika tidak ada hujan.

"Batu-batu sebesar kerbau banyak tidak terbilang jumlahnya dari mulai gerojogan di sebelah selatan Dusun Tlatar, Krogowanan Kecamatan Sawangan atau sebelah utara Desa Padasuka Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah," tulisnya. (Baca selengkapnya) (IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/07/27/175415526/tren-halo-lokal-kompasiana-ular-berjanggut-putih-di-sungai-takir-sensasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke