Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tingkatkan Akurasi Diagnosis, Menkes Mau Kumpulkan Data Medis Warga

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana mengumpulkan data kesehatan masyarakat dalam satu ekosistem.

Tujuannya untuk membuat layanan kesehatan lebih personal kepada tiap warga, mengingat warga negara berhak atas akses dan layanan kesehatan yang layak.

"Saya yakin big data IoT akan mengubah sektor kesehatan di masa yang akan datang, dengan adanya data yang lebih akurat, layanan kesehatan juga akan lebih personal," kata Budi Gunadi Sadikin dalam virtual launch Bank Dunia, Kamis (29/7/2021).

Budi menyebut, ekosistem terbentuk dengan menggabungkan data kesehatan warga dari berbagai sumber, seperti jam digital yang dipakai, apotek yang menjual obat, hingga rumah sakit.

Nantinya, data akan digabung dalam satu aplikasi sehingga tenaga medis mampu memiliki data lengkap dari pasien yang diperiksanya.

"Contohnya saya suka berenang dan berlari. Data personal saya itu akan dimiliki saya dan Garmin (merk jam digital). Ketika saya beli dari apotek, data saya direkam di apotek tersebut. Kita akan membangun platform atau wahana regulasi untuk mempercepat ketiganya," ucap Budi.

Namun, data pribadi tiap warga menjadi hal utama yang menjadi consent. Pihaknya akan membuat regulasi bagaimana data tersebut bisa dimiliki oleh dua pihak secara legal, antara fasilitas kesehatan dan orang pribadi.

Data akan terjaga dalam sandbox dan digunakan untuk meningkatkan kualitas diagnosa maupun analisa medis.

"Dan juga harus ada standar bagaimana data tersebut bisa diakses. Kita akan bertanya pada individu, ini nantinya apakah mereka rela atau mau mengontribusikan data mereka dengan nama dan tanggal lahir ke pemerintah? Supaya pemerintah punya kumpulan data yang sangat besar," pungkas Budi.

https://money.kompas.com/read/2021/07/29/141440426/tingkatkan-akurasi-diagnosis-menkes-mau-kumpulkan-data-medis-warga

Terkini Lainnya

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke