Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenaker Ungkap Tiga Tantangan dalam Transformasi Ketenagakerjaan

Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengungkapkan, selain munculnya jenis pekerjaan baru yang belum ada sebelumnya, transformasi ketenagakerjaan juga akan menurunkan kebutuhan akan jenis pekerjaan tertentu.

Misalkan saja, petugas pengirim surat yang dulunya diandalkan dalam perusahaan, sekarang sudah tidak dibutuhkan lagi karena adanya teknologi yang mempermudah siapapun untuk saling terhubung. Saat ini pekerjaan otomatisasi seperti artificial intelligence/AI yang saat ini banyak dibutuhkan perusahaan-perusahaan teknologi.

“Saya sudah memetakan jenis pekerjaan yang menurun tingkat permintaannya dan ada juga yang naik seperti misalkan AI yang membutuhkan skill, ahli big data, ahli pemasaran digital, otomatisasi peroses hingga ahli manajemen risiko,” kata Anwar dalam acara Pasar Saksi, Kamis (29/7/2021).

Adapun tantangan dalam transformasi ketenagakerjaan yaitu pertama skill transformation. Menurut Anwar, saat ini ada banyak pekerjaan baru muncul meninggalkan pekerjaan lama. Sehingga, penting untuk mendapatkan pemahaman mengenai jenis pekerjaan baru tersebut.

“Karena lapangan kerja baru muncul, kita harus mempersiapkan keterampilan apa yang harus dimiliki. Misalkan, coding, ataupun data analisis,” kata dia.

Kedua adalah job transformation yang membuat siapapun bisa bekerja dari mana saja dan kapan saja. Hal ini juga disikapi positif oleh beberapa usaha, seperti kafe yang saat ini tidak hanya tempat yang menyediakan makanan dan minuman saja, namun bisa digunakan untuk tempat bekerja.

“Kenapa bisnis kafe tumbuh subur? karena memang kafe tidak semata-mata hanya untuk menghilangkan kepenatan, untuk istirahat ngopi, tapi juga untuk tempat bekerja,” ucap dia.

Di sisi lain, melalui revolusi industry 4.0, banyak orang menjalani berbagai macam pekerjaan dalam satu waktu. Hanya saja untuk melakukan itu, perlu mekanisme pemikiran yang memumpuni sehingga bisa membagi segala urusan dengan tepat.

Ketiga adalah society transformation yang mengalami ketimpangan. Misalkan saja akses komputer, smartphone, dan jaringan internet yang memumpuni untuk menunjang kinerja.

“Ini menurut saya suatu hal yang tidak bisa dihindari. Fenomena digital device menjadi ketimpangan dalam memperoleh akses computer, smartphone, dan jaringan internet,” jelas dia.

Ia menambahkan, meskipun saat ini pekerja bisa menjalankan lebih dari satu profesi sekaligus, namun di tengah pandemi dan perekonomian yang lesu, memunculkan kekhawatiran akan ketersediaan lapangan kerja. Maka dari itu, perlu penjaminan sosial yang mengakomodir kondisi tersebut.

“Meningkatnya ketidakpastian mendapatkan pekerjaan, seperti sekarang ini hampir semuanya lesu, pertanyaannya bagaimana system penjamin sosial yang mengakomodir kondisi ini, ini adalah tantangan revolusi industri 4.0,” ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2021/07/29/202650626/kemenaker-ungkap-tiga-tantangan-dalam-transformasi-ketenagakerjaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke