Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konsumsi Merangkak Naik, Ekonomi AS Tumbuh 6,5 Persen di Kuartal II

NEW YORK, KOMPAS.com - Ekonomi Amerika Serikat (AS) mencatat pertumbuhan sebesar 6,5 persen pada semester I 2021.

Capaian ini merupakan laju tercepat sejak tahun 2020, meski lebih kecil dari perkiraan para ekonom di angka 8,5 persen.

Mengutip CNN, Jumat (30/7/2021), PDB riil negeri Paman Sam itu telah pulih dan tumbuh tinggi dibanding level pra-pandemi.

Biro Riset Ekonomi Nasional melaporkan, kontraksi akibat pandemi Covid-19 merupakan resesi terpendek sepanjang sejarah AS, yakni hanya berlangsung 2 bulan pada Maret-April 2020.

Realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini sedikit meningkat dibanding kuartal I sebesar 6,3 persen.

Pertumbuhan ditopang oleh lebih banyak pengeluaran/konsumsi, sehingga memicu kenaikan inflasi di atas perkiraan akibat putaran stimulus terakhir yang digelontorkan pemerintah.

Selain itu, optimisme konsumen kembali meningkat karena adanya pembukaan kembali ekonomi dan upaya vaksinasi lanjutan.

Rumah tangga akhirnya banyak mengonsumsi layanan, utamanya makan di luar dan mulai bepergian.

Adapun peningkatan konsumsi terlihat dari tingginya angka inflasi sepanjang musim semi. Indeks harga konsumsi pribadi naik menjadi 6,4 persen pada kuartal II 2021. Peningkatan ini adalah yang tertinggi sejak tahun 1982.

Jika hitungan menghapus harga barang-barang bergejolak (volatile food) seperti komoditas makanan dan energi, indeks mencapai angka 6,1 persen, yang sama-sama merupakan angka tertinggi sejak tahun 1983.

Lonjakan inflasi hanya sementara

Meski inflasi terus meningkat tiap bulan, bank sentral AS The Fed memperkirakan inflasi ini hanya sementara.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, kenaikan harga yang ekstrim hanya terbatas pada beberapa sektor yang secara khusus terpengaruh oleh pandemi.

Tapi, laporan dari biro statistik menyatakan, kenaikan harga juga didorong oleh faktor mendasar, seperti pasokan terkendala dan kurangnya tenaga kerja.

Sedangkan, investasi residensial dan belanja pemerintah menurun pada kuartal II ini.

Berbanding terbalik dengan belanja konsumen yang cukup kuat, mengimbangi hambatan pemulihan ekonomi.

"Ini seharusnya menenangkan bagi siapapun yang khawatir ekonomi mungkin terlalu panas di tengah dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata kepala ekonom RSM Joseph Brusuelas.

Kekhawatiran varian Delta

Amerika menjadi salah satu negara yang turut khawatir penyebaran varian Delta.

Para ekonom mulai menurunkan perkiraan PDB AS untuk tahun ini akibat kekhawatiran tersebut.

Goldman Sachs (GS) misalnya, memangkas prospek ekonominya pada pekan ini karena belanja konsumen masih terlalu lamban.

Capital Economics pun memangkas proyeksi jadi 3,5 persen sepanjang tahun 2021 karena adanya pengurangan stimulus fiskal.

Kabar baiknya, Jerome Powell memproyeksi, varian Delta tidak akan ditanggapi dengan penguncian (lockdown) ketat seperti pada awal pandemi, meski tetap harus ditangani secara serius karena mampu meredam pengeluaran konsumen yang mulai tumbuh seperti makan di luar dan bepergian.

https://money.kompas.com/read/2021/07/30/075118126/konsumsi-merangkak-naik-ekonomi-as-tumbuh-65-persen-di-kuartal-ii

Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke