Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 55,39 persen secara yoy menjadi Rp 1,19 triliun.
Pada saat bersamaan, Bank Mandiri Taspen terus melakukan efisiensi operasional, sehingga rasio atas pendapatan (CER) dapat ditekan menjadi 42,56 persen dibulan Juni 2021 atau turun sebesar 11,82 persen dari tahun 2020 sebesar 54,38 persen.
Selain itu, biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) mengalami penyusutan 5,52 persen, dari 83,65 persen pada Juni 2020 menjadi 78,13 persen di semester I-2021 ini.
Sementara itu, dari sisi penyaluran kredit, Bank Mandiri Taspen membukukan pertumbuhan sebesar 27,7 persen secara yoy menjadi Rp 29,22 triliun, dengan rasio kredit macet atau non performing loan sebesar (NPL) 0,73 persen.
"Tekanan selama pandemi Covid-19 sangat kuat tetapi kami tetap berkomitmen memberikan dukungan dan upaya bagi nasabah maupun masyarakat khususnya pensiunan agar tetap dapat menjalankan aktivitas perekonomian," tutur Direktur Utama Bank Mandiri Taspen, Elmamber P. Sinaga, dalam keterangannya, Jumat (30/7/2021).
Adapun Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Bank Mandiri Taspen pada periode Januari-Juni 2021 masing-masing sebesar 2,43 persen dan 18,03 persen.
Chief Financial Officer (CFO) Bank Mandiri Taspen Fajar Ari S menyebutkan, rasio dana murah atau CASA perseroan meningkat menjadi 30,13 persen per 30 Juni 2021.
Sampai dengan 30 Juni 2021, perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp 41,52 triliun, meningkat dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 35,09 Triliun.
"Manajemen Bank Mandiri Taspen juga optimis dari capaian kinerja tersebut, perseroan dapat segera masuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III," ucap Fajar.
https://money.kompas.com/read/2021/07/30/130900126/semester-i-2021-laba-bersih-bank-mandiri-taspen-melonjak-48-8-persen-