Langkah yang diambil dalam Rapat Direksi & Komisaris BCA itu dilakukan guna memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor ritel untuk berinvestasi di saham BCA.
Bank dengan kode emiten BBCA itu akan memecah nilai saham dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal saham akan berubah dari Rp 62,5 per saham menjadi Rp 12,5 per saham.
Sebagai informasi, harga saham BBCA pada saat artikel ini dikeluarkan berkisar di level Rp 30.000 per unit saham.
“Melalui aksi korporasi stock split ini, kami berharap harga saham BBCA akan lebih terjangkau bagi para investor ritel, utamanya demografi investor muda yang saat ini aktif meramaikan bursa,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam keterangannya Jumat (30/7/2021).
“Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kami untuk meningkatkan likuiditas perdagangan di pasar modal dalam negeri,” tambahnya.
Untuk meresmikan rencana ini, BCA akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada 23 September 2021.
Setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham, BCA akan berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk memproses stock split yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Oktober 2021.
https://money.kompas.com/read/2021/07/30/163100126/bca-putuskan-stock-split-saham-ini-rasionya