Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bantu Pasien Covid-19, Sinar Mas Salurkan 1.200 Ton Oksigen Cair di Sumsel dan Jabar

KOMPAS.com – Sinar Mas membantu menangani lonjakan kebutuhan oksigen medis bagi para pasien Covid-19 dengan mendonasikan 1.200 oksigen cair.

Managing Director Sinar Mas Saleh Husin mengatakan, pihaknya melancarkan inisiatif donasi oksigen dengan pengoptimalan produksi oksigen harian dan produksi ekstra.

“Sinar Mas berharap bantuan dukungan oksigen untuk masyarakat Jawa Barat bisa bermanfaat untuk menolong pasien yang kekurangan oksigen. Ke depannya, kami berharap pandemi ini cepat berlalu,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (30/7/2021).

Sebagai informasi, penyaluran tersebut dijembatani oleh perusahaan PT OKI Pulp & Paper Mills, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Perawang Mills, serta PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry.

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru yang turut menyaksikan penyaluran itu lantas mengapresiasi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dilakukan Sinar Mas untuk sejumlah rumah sakit di Palembang dan sekitarnya pada Senin (12/7/2021).

Tak hanya itu, Sinar juga menyalurkan 85,8 oksigen cair di Jabar melalui Tim Posko Oksigen Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Poskibar) sebanyak empat iso tank yang dilepas langsung Gubernur Sumsel di Pelabuhan PT Gajah Unggul Internasional, Palembang, Sabtu (24/7/2021).

Oleh karenanya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berterima kasih kepada Sinar Mas atas kiriman okisgen cari dan kepada Gubernur Sumsel yang telah melepas kirima oksigen cair untuk Jabar.

"Kami berterima kasih atas dukungan Sinar Mas yang sigap memberikan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Jabar,” ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (28/7/2021).

Dia menyebutkan, pemerintah tidak dapat menangani pandemi ini sendiri dan memerlukan kolaborasi serta gotong royong dari semua pihak, termasuk dari korporasi.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengatakan, bantuan itu terlaksana berkat kolaborasi dan komunikasi yang apik dengan berbagai pihak.

Tak hanya itu, Sinar Mas bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura, Temasek Foundation, dan sejumlah perusahaan Indonesia lainnya, juga mendatangkan 1.000 oksigen konsentrator.

Oksigen konsentrator tersebut nantinya akan disalurkan melalui Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ke sejumlah rumah sakit pemerintah dan pusat kesehatan lainnya yang membutuhkan.

Selain berbagi oksigen, Sinar Mas juga membantu percepatan program vaksinasi Covid-19 pemerintah dengan berpartisipasi melakukan kegiatan vaksinasi gotong royong.

Sinar Mas memulai kegiatan ini dengan menjangkau lebih dari 10.000 karyawan di Pabrik Sinar Mas Agribusiness and Food di Marunda, Kabupaten Bekasi dan di PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill di bawah naungan Asia Pulp & Paper Sinar Mas.

“Kepercayaan pemerintah untuk mengawali vaksinasi gotong royong di tempat ini dapat menjadi momentum berharga untuk mendukung upaya bangsa Indonesia menciptakan kekebalan kelompok serta membantu normalisasi aktivitas karyawan,” tambah Saleh Husin di tempat berbeda, Selasa (18/5/2021).

Tak hanya itu, Sinar Mas juga menggandeng Alumni Kolese Kanisius Menteng 64 untuk menyelenggarakan vaksinasi anak berusia 12-17 tahun melalui Eka Tjipta Foundation (ETF) dengan target hingga 70.000 peserta.

Wakil Ketua Umum ETF Hong Tjhin mengatkan, upaya pihaknya memperluas jangkauan dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 telah berlangsung melalui beberapa inisiatif.

“Namun, guna menjangkau masyarakat di luar lingkup perusahaan, termasuk anak-anak, kami melihat solidaritas dan kepedulian Alumni Kanisius yang berkesinambungan sudah semestinya mendapat dukungan,” ungkapnya, Selasa (13//7/2021).

Selain itu, Sinar Mas melalui Sinar Mas Land juga melakukan sentra vaksin pada Rabu (28/7/2021) di BSD Junction BSD City yang dihadiri 2.731 peserta.

Sentra vaksin yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan (Tangsel) dan Sinar Mas Land tersebut berlangsung secara tertib, aman, lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Lebih dari 54.000 orang yang terdiri dari tenaga layanan publik, pedagang, pelaku pariwisata, takmir masjid, dan lainnya juga telah mendapatkan vaksin melalui sentra vaksin Sinar Mas Land.

Sinar Mas Land saat ini juga sudah melaksanakan sentra vaksin di Jakarta, Depok, Cikarang, Karawang, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Batam. Sentra vaksin ini bekerja sama dengan Dinkes setempat.

Percepatan vaksinasi ini pun diharapkan dapat membantu pemerintah untuk melawan Covid-19 dan membangkitkan sosial-ekonomi.

Tak berhenti di situ, Sinar Mas bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia turut memberikan bantuan berupa 35.000 ton beras melalui gerakan Pengusaha Peduli Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Koordinator Pengusaha Peduli NKRI G Sulistiyanto mengatakan, pengadaan donasi yang dialokasikan sekitar 35.000 ton beras digunakan untuk membantu tujuh juta kepala keluarga (KK) di Indonesia.

“Kami juga menyalurkan konsentrator oksigen, aktivasi sentra vaksin, serta penyaluran obat-obatan yang masih sulit diperoleh pasien Covid-19," katanya dalam kickoff penyerahan beras di Tzu Chi Center, Jakarta, (28/7/2021).

Adapun, bantuan oksigen konsentrator diterima Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/7/2021).

Selain bantuan pandemi, Sinar Mas juga melakukan kegiatan sosial seperti wakaf Al-Qur'an melalui Yayasan Muslim Sinar Mas.

Wakaf Al-Qur'an tersebut diberikan kepada Masjid Istiqlal, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, sarana peribadatan dan pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta pulau-pulau terluar Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2021/07/30/200037126/bantu-pasien-covid-19-sinar-mas-salurkan-1200-ton-oksigen-cair-di-sumsel-dan

Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke