Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Konglomerat Pemilik Bank Paling Tajir di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi beberapa konglomerat, memiliki bisnis dengan puluhan bahkan ratusan perusahaan, tampaknya kurang lengkap rasanya apabila belum memiliki bank.

Hal ini cukup masuk akal mengingat saat ini hampir seluruh perputaran ekonomi bergantung pada perbankan. Bank tak hanya berfungsi sebagai transaksi bisnis, namun juga sekaligus sebagai penimbun kekayaan dan alat memutar dana berlebih.

Dengan memiliki bank sendiri, bisnis dalam kelompok perusahaannya bisa saling mendukung. Karyawan sendiri di bawah kelompok bisnisnya, setidaknya juga bisa jadi nasabah paling loyal.

Majalah Forbes baru-baru ini kembali merilis daftar orang terkaya di dunia dan Indonesia. Berikut ini daftar 7 konglomerat pemilik bank paling tajir di Indonesia:

1. Hartono Bersaudara (Bank BCA)

Siapa tak kenal dengan Budi Hartono dan Michael Hartono. Mereka sejak satu dekade terakhir menjadi langganan di posisi teratas orang terkaya di Indonesia.

Kedua konglomerat ini adalah pemilik Bank BCA. Bank ini awalnya dimiliki Grup Salim, namun kemudian dilepas karena imbas krisis moneter tahun 1998.

Bersaudara ini menguasai mayoritas saham di Bank BCA lewat PT Dwimuria Investama Andalan. Kentungan yang besar dari dividen dan kenaikan harga saham BCA menjadi salah satu sumber pundi kekayaan terbesarnya.

Budi Hartono dicatat Forbes memiliki kekayaan sebesar 18,1 miliar dollar AS. Sementara saudaranya Michael Hartono memiliki kekayaan sebesar 17,4 miliar dollar AS.

Budi Hartono berada di peringkat ke-107 orang terkaya di dunia, kemudian Michael Hartono di peringkat ke-111 orang paling kaya di dunia. Keduanya adalah orang terkaya di Indonesia, yakni urutan pertama dan kedua. 

Di luar rokok dan perbankan, Grup Djarum lewat GDP Venture, kini juga berekspansi dalam modal ventura yang banyak berinvestasi pada sejumlah perusahaan startup besar.

Mengutip situs GDP Venture, beberapa perusahaan yang disuntik modal oleh GDP Venture antara lain Kaskus, Gojek, tiket.com, Blibli, Halodoc, situs berita Kumparan, Narasi, Historia, Lokadata, Opini, hingga IDN Media.

2. Jerry Ng (Bank Jago)

Jerry Ng adalah salah satu bankir senior di Indonesia. Ia merupakan sosok di balik Bank Jago, bank yang kini fokus sebagai bank digital, setelah sebelumnya ikut membesarkan Jenius, bank digital milik Bank BTPN.

Sebagai informasi, Jerry Ng bersama menantu taipan TP Rachmat, Patrick Walujo, patungan mengakuisisi Bank Artos. Belakangan, nama bank tersebut diganti menjadi Bank Jago.

Mereka bersama-sama mengakuisisi saham PT Bank Artos Tbk pada pertengahan 2019. Jerry Ng dan Patrick Walujo menggenggam 51 persen saham Bank Artos.

Kepemilikan Jerry melalui Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI), sedangkan Patrick Walujo masuk dengan Wealth Track Technology Limited. Porsi saham masing-masing sebesar 37,65 persen dan 13,35 persen.

Forbes menempatkan Jerry Ng di urutan ke 638 orang terkaya di dunia dengan total kekayaan bersih sebesar 4,8 miliar dollar AS.

3. Chairul Tanjung (Bank Mega)

Charul Tanjung atau biasa disapa CT adalah pemilik dari konglomerasi CT Corp yang membawahi Bank Mega. Namanya dikenal sebagai salah satu raja media karena memiliki stasiun televisi.

Bisnisnya merambah sektor perkebunan kelapa sawit, ritel, kafe, asuransi, jasa keamanan, pusat hiburan, media online, hingga perhotelan. Seluruh bisnisnya tersebut saling mendukung dengan Bank Mega.

Dicatat Forbes, CT berada di urutan ke-774 orang terkaya di dunia dengan total kekayaan bersih sebesar 4 miliar dollar AS.

4. Tahir (Bank Mayapada)

Dato Sri Tahir adalah pemilik dari Grup Mayapada yang merupakan induk dari Bank Mayapada. Mayapada sendiri merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini berdiri pada tahun 1989.

Beberapa kali nama Dato Sri Thahir masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia. Ia merupakan menantu dari bankir yang juga pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady.

Menurut laman resmi perusahaan, Dato Sri Thahir saat ini tercatat sebagai Presiden Komisaris Bank Mayapada. Ia juga merambah bisnis kesehatan dengan mendirikan RS Mayapada. Jaringan rumah sakit mewah ini tersebar di kawasan Jabodetabek.

Forbes menempatkan Tahir di peringkat ke-954 orang terkaya dunia dengan kekayaan sebesar 3,4 miliar dollar AS.

5. Mochtar Riady (Bank Nobu)

Mochtar Riady adalah pemilik dan pendiri Grup Lippo, sebuah konglomerasi bisnis yang bergerak di bidang media, keuangan, dan properti.

Nama Mochtar Riady dikenal sebagai salah satu tokoh yang membesarkan Bank UOB Indonesia, Bank Panin, Bank BCA, dan CIMB Niaga. Teranyar, bank yang dimiliki Grup Lippo adalah PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).

Mochtar Riady berada di urutan ke-1.581 orang terkaya dunia versi Forbes dengan total kekayaan bersih sebesar 2,1 miliar dollar AS.

6. Harry Tanoe (Bank MNC)

Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe adalah politikus sekaligus pengusaha nasional Indonesia pemilik Bank MNC. Namanya masuk dalam deretan orang terkaya di dunia di urutan ke-2.581 dengan kekayaan sebesar 1,1 miliar dollar AS versi Forbes.

Ia juga dikenal sebagai raja media karena kepemilikanya di sejumlah media baik televisi, radio, surat kabar, dan media online. Sebagaimana diketahui, ia merupakan pendiri Partai Perindo.

Sumber kekayaannya berasal dari MNC Group. Pada tahun 2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagian saham PT Bimantara Citra Tbk, milik keluarga Presiden Soeharto, dan kemudian diubah namanya menjadi PT Global Mediacom Tbk (MNC Group).

https://money.kompas.com/read/2021/07/31/114057026/7-konglomerat-pemilik-bank-paling-tajir-di-indonesia

Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke