Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, PDB RI pada kuartal II 2021 ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Porsi kedua komponen bahkan mencapai 84,93 persen.
"Artinya bahwa ledakan konsumsi rumah tangga dan investasi itu berpengaruh besar atau dominan mempengaruhi pertumbuhan secara keseluruhan," kata Margo dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).
Konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2021 ini tumbuh 5,93 persen yoy karena masyarakat mulai yakin untuk melakukan aktivitas konsumi.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada kuartal II tercatat sebesar 104,42, lebih baik dibanding catatan IKK di kuartal II tahun 2020 sebesar 82,14 poin.
Indikasi lain juga terlihat dari penjualan eceran yang tumbuh sebesar 11,62 persen, terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau; sandang; suku cadang; aksesories; bahan bakan kendaraan; dan barang lainnya.
"Penjualan wholesale mobil penumpang dan motor masing-masing tumbuh 904,32 persen dan 268,64 persen. Demikian pula terjadi pertumbuhan penumpang angkutan rel, laut, dan udara masing-masing 114,18 persen, 173,56 persen, dan 456,51 persen," beber Margo.
Adapun PMTB/investasi tumbuh 7,54 persen (yoy). Fenomena yang mendukung tumbuhnya PMTB adalah tumbuhnya realisasi dari belanja modal yang bersumber dari APBN sebesar 45,56 persen.
Realisasi investasi BKPM juga tercatat tumbuh 16,21 persen, demikian pula tercatat adanya pertumbuhan barang modal jenis kendaraan dipengaruhi produk kendaraan domestik.
"Hampir semua barang modal jenis kendaraan lainnya tumbuh baik domestik maupun impor," ucap dia.
Secara keseluruhan kata Margo, semua komponen dari sisi pengeluaran sudah tumbuh positif.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor mencapai 31,78 persen, diikuti impor 31,22 persen, konsumsi pemerintah 8,06 persen, PMTB 7,54 persen, konsumsi rumah tangga 5,93 persen, dan konsumsi lembaga non profit 4,12 persen.
Konsumsi pemerintah tumbuh 8,06 persen, didorong peningkatan realisasi belanja barang dan jasa serta belanja pegawai pada kuartal II 2021 masing-masing sebesar 82,10 persen dan 19,79 persen.
"Realisasi belanja barang dan jasa dipengaruhi oleh memenuhi pengeluaran konsumsi kolektif maupun individu dipengaruhi berbagai program penanganan Covid-19, seperti vaksin, pengadaan alat uji medis, dan program lainnya yang terkait dengan pemulihan kesehatan," ungkapnya.
Selanjutnya, ekspor barang dan jasa tumbuh 31,78 persen dengan beberapa komoditas non migas antara lain, bahan bakar mineral, besi, baja, peralatan listrik, serta plastik dan barang-barang dari plastik.
"Jadi kalau dilihat dari sisi pengeluaran, maka sumber utama pertumbuhan pada triwulan II 2021 berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 3,17 persen," pungkas Margo.
https://money.kompas.com/read/2021/08/05/131302026/ekonomi-ri-707-persen-bps-ledakan-konsumsi-rumah-tangga-dan-investasi
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan