Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perdana Melantai di Bursa, Saham Bukalapak Naik 24,71 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) telah melakukan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Jumat (6/8/2021).

Pada awal penawaran, BUKA membuka harga sahamnya pada angka Rp 850 per saham.

Berdasarkan data RTI, saham Bukalapak pada pukul 09.59 WIB, melonjak 210 poin atau 24,71 persen menjadi Rp 1.060.

Nilai transaksi sementara yang diperoleh pada IPO BUKA ini sebesar Rp 541,75 miliar dari 511,09 juta saham yang diperjualbelikan.

Sebanyak 3,508 kali frekuensi transaksi saham BUKA terus berjalan.

Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, walaupun IPO Bukalapak dilakukan di tengah berlangsungnya pandemi Covid-19. minat terhadap saham Bukalapak tetap tinggi.

Hal ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap Bukalapak, perusahaan yang berfokus kepada pemberdayaan UMKM yang merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia serta kunci potensi ekonomi di Indonesia.

"Melalui IPO ini, kami di Bukalapak percaya bahwa kami dapat mendorong pertumbuhan UMKM ke tingkatan selanjutnya," ujar Rachmat dalam keterangan tertulis, Jumat.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim yang bertindak sebagai Penjamin Efek IPO BUKA menyebutkan, penawaran saham Bukalapak (melalui metode pooling) mengalami kelebihan permintaan sekitar 8,7 kali lipat, dengan pemesanan dari hampir 100.000 investor.

Sebelum IPO, Bukalapak telah melalui proses penawaran awal (bookbuilding) dan roadshow sejak tanggal 9-19 Juli 2021 serta penawaran umum yang dimulai 27-30 Juli.

Hasil dari antusias para investor berpartisipasi dalam penawaran umum perdana BUKA, jumlah pemesanan melalui metode pooling allotment mencapai sekitar Rp 4,8 triliun.

BUKA pun menambah porsi pooling allotment bagi investor retail dari semula 2,5 persen menjadi 5 persen dari total pemesanan yang tersedia.

Oleh karena itu, nilai dari saham yang dialokasikan untuk porsi pooling allotment ini naik menjadi Rp 1,1 triliun dari sebelumnya hanya Rp 547,5 miliar.

Bukalapak menunjuk UBS AG Singapore Branch dan Merrill Lynch (Singapore) Pte. Ltd sebagai Koordinator Global Gabungan dan Agen Penjual Internasional (Joint Global Coordinators and International Selling Agents) untuk memasarkan IPO pada investor internasional.

Sementara itu, PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas ditunjuk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Managing Underwriters).

Adapun Penjamin Emisi Efek adalah PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Ciptadana Sekuritas Asia, PT Investindo Nusantara Sekuritas, PT Lotus Andalan Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk., PT Philip Sekuritas Indonesia, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Sinarmas Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., PT Valbury Sekuritas Indonesia, PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Wanteg Sekuritas, dan PT Yuanta Sekuritas Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2021/08/06/102805626/perdana-melantai-di-bursa-saham-bukalapak-naik-2471-persen

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke