Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, pembiayan BCA Syariah masih menghadapi tantangan perlambatan ekonomi serta masih rendahnya permintaan pembiayaan untuk ekpansi usaha dalam masa pandemi.
“Juni 2021 ini pembiayaan BCA Syariah masih tetap bisa tumbuh positif. Memang kalau di bandingkan dengan rata-rata pertumbuhan BCA Syariah tahun-tahun sebelumnya masih di bawah dan tidak terlepas dari masih rencdahnya sisi kebutuhan ekspansi usaha,” kata Pranata secara virtual, Jumat (6/8/2021).
Pranata menjelaskan, adapun penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih difokuskan pada sektor produktif diantaranya sektor industri pengolahan, perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah.
BCA Syariah juga mencatatkan total restrukturisasi pembiayaan sebesar Rp 1,2 triliun pada semester I tahun 2021, dengan komposisi 79 persen restruktur pembiayaan atau sebesar Rp 949,5 miliar diberikan kepada nasabah yang terdampak langsung Covid-19.
Kendati menghadapi berbagai tantangan dalam penyaluran pembiayaan, Financing at Risk (FaR) BCA Syariah di Juni 2021 tercatat sebesar 20,9 persen. Menurut Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum, angka ini masih berada di bawah FaR Bank Umum Syariah yang per Maret 2021 tercatat sebesar 27,3 persen.
“Angka ini masih berada di bawah FaR Bank Umum Syariah yang per Maret 2021 tercatat sebesar 27,3 persen. Di tengah pandemi Covid-19, BCA Syariah senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan serta dalam mengelola segala risiko yang ada,” jelas Yuli.
Untuk kualitas pembiayaan, BCA Syariah masih mempertahankan level yang rendah dan sehat dengan nilai Non-Performing Financing (NPF) Gross sebesar 0,73 persen dan NPF Net sebesar 0,01 persen.
Pada semester I 2021 ini, laba bersih BCA Syariah tumbuh 23,08 persen YoY atau sebesar Rp 34,4 miliar, dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 28 miliar. Sementara perolehan laba sebelum pajak (Profit Before Tax), tercatat sebesar Rp 44,2 miliar, atau tumbuh 18,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 37,3 miliar.
Adapun pertumbuhan asset BCA Syariah kuartal II tahun 2021, sebesar 14,3 persen YoY, atau sebesar Rp 9,7 triliun dibandingkan kuartal II tahun lalu Rp 8,5 triliun. Pertumbuhan aset ini ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), per Juni 2021 sebesar Rp 6,8 triliun atau meningkat 13,2 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 6 triliun.
https://money.kompas.com/read/2021/08/06/150700626/pembiayaan-bca-syariah-pada-semester-i-tahun-2021-tumbuh-3-47-persen