Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, meskipun Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki keamanan digital yang tinggi, kejahatan siber masih saja marak terjadi.
“Tidak dapat dipungkiri, kini marak penipuan yang dilakukan oknum dengan sasaran pada masyarakat yang awam terhadap teknologi, oleh karenanya Bank Neo mengambil langkah aktif untuk terus mengingatkan masyarakat terkait cyber-hygiene,” ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (10/8/2021).
“Menjaga keamanan data adalah kewajiban kita semua sebagai pemiliknya agar selalu terhindar dari aksi-aksi kejahatan siber,” tambahnya.
Lebih lanjut Tjandra menjabarkan sejumlah langkah cyber hygiene yang bisa dilakukan nasabah, agar terhindar dari praktik kejahatan siber.
Pertama, nasabah diminta untuk terus memperbarui aplikasi layanan penyedia jasa transaksi, sebab dalam setiap pembaruan terdapat peningkatan fitur keamanan.
Kemudian, untuk memperkuat keamanan dari suatu aplikasi, nasabah perlu mengaktifkan fitur autentikasi dua faktor (two-step authentication), sehingga akun nasabah tidak mudah dibobol oleh oknum.
Selain itu, nasabah dapat memanfaatkan fungsi biometrik seperti identifikasi sidik jari atau pengenal muka pada aplikasi keuangannya.
“Selalu ingat untuk melakukan langkah-langkah preventif lainnya seperti tidak membagikan data rahasia, mulai dari username, password, sampai menginformasikan kode OTP kepada pihak yang tidak dikenal,” ujar Tjandra.
Terakhir, nasabah diminta untuk selalu melakukan verifikasi apabila dihubungi oleh pihak yang mengatasnamakan bank.
“Bank Neo berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam mengantisipasi kasus penipuan yang marak terjadi,” kata Tjandra.
Dalam ekosistem Bank Neo Commerce sendiri, Tjandra menyebutkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Huawei, untuk melindungi server dan network perangkat, atau lebih dikenal dengan firewall.
Kemudian, bank digital itu juga memanfaatkan sistem pengelolaan data dari Tencent Cloud yang akan membantu bank menjaga data dan privasi nasabah dengan efektif dan juga aman dari data breaching di sisi sistem, melalui solusi Tencent yang disebut Tencent Distributed Database (TDSQL).
“Keamanan siber dan proteksi data nasabah selalu menjadi perhatian utama Bank Neo. Kami sadar bahwa kami perlu terus mengembangkan teknologi perbankan digital kami demi mengurangi celah keamanan yang bisa merugikan Neo Customers,” ucap Tjandra.
https://money.kompas.com/read/2021/08/10/165453426/cara-mencegah-kejahatan-siber-untuk-nasabah-bank-neo-commerce