Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semakin Banyak Pekerja Digantikan Mesin, Semakin Penting Reskilling

Pasalnya, penggunaan mesin otomatis di berbagai industri membuat banyak pekerja yang tergantikan dari posisinya.

“70 persen perusahaan negara berkembang akan memperbanyak otomasi proses,” kata Profesional Human Resources Samuel Ray dalam gelaran Kompasfest, Sabtu (21/8/2021).

“Artinya kita ketika bekerja, persaingan semakin ketat. Tidak hanya dengan manusia, tapi juga dengan robot, dengan teknologi yang sudah ada, membuat perusahaan lebih efisien,” tambahnya.

Bahkan ia menyebutkan, sekitar 9,5 juta karyawan Indonesia posisinya akan tergantikan oleh teknologi pada 2028.

Oleh karenanya, berdasarkan hasil riset World Economy Forum (WEF), 50 persen dari seluruh tenaga kerja dunia perlu melakukan pengembangan keahlian atau reskilling pada 2025.

Samuel mengatakan, dua keahlian penting yang perlu dimilki pekerja untuk tetap eksis di tengah masifnya penggunaan mesin otomatis ialah critical thinking dan problem solving

Menurut dia, mesin akan mengambil alih pekerjaan yang bersifat administratif, oleh karenanya pekerja perlu memiliki kemampuan lainnya, seperti kedua keahlian tersebut.

“Ketika dimana-mana pekerjaan adminsitrasi bisa diselesaikan melalui teknologi, teman-teman bisa menggunakan critical thinking,” ujarnya.

Selain itu, pekerja juga perlu memiliki keahlian sekunder lain seperti stress tolerance, resilience, ataupun flexibility. Kemampuan-kemampuan ini dinilai penting, khususnya di tengah sistem bekerja dari rumah atau work from home.

“Banyak pekerja yang merasakan tidak menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari,” ucap Samuel.

https://money.kompas.com/read/2021/08/21/114151326/semakin-banyak-pekerja-digantikan-mesin-semakin-penting-reskilling

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke