Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mencapai Kesejahteraan Finansial Melalui Investasi Reksa Dana

Berdasarkan studi Bank of Amerika Merrill Lynch pada 2017, lebih dari dua pertiga milenial mengatakan, tekanan keuangan itu membebani kemampuan mereka untuk lebih produktif.

“Jadi, kalau memiliki rencana keuangan maka tekanan stres harus lebih sedikit," ujar Prita secara virtual di acara FestiFund 2021, Sabtu (28/8/2021).

Prita mengatakan, kondisi bisnis dan ekononi yang sedang kurang bagus karena Covid-19, seperti pendapatan berkurang, kena PHK hingga bisnis yang lesu, siapa pun tentu memiliki impian untuk mencapai yang namanya financial wellbeing atau kesejahteraan finansial.

"Pada saat kita belum mencapai financial wellbeing, tekanan stres akan bertubi-tubi. Adapun tahapan untuk mencapai hal itu dimulai dari financial ignorance kemudian ke financial anxiety, financial maturity, financial pride, dan financial wellbeing," ucapnya.

Financial maturity merupakan kondisi saat kita sudah bisa mengambil keputusan finansial tanpa diatur orang lain. Sementara financial pride ditandai dengan pekerjaan yang sudah mapan dan pengeluaran yang lebih kecil dari pemasukan, sehingga bisa berinvestasi lebih dari setengah dari penghasilannya.

"Milenial yang kebanyakan masih di tahapan financial anxiety perlu naik kelas sampai ke yang namanya financial wellbeing. Tentu sebelum pensiun, perlu merdeka finansial," jelas dia.

Merdeka finansial yang dimaksud Prita Ghozie adalah, kondisi seseorang yang sudah memiliki passive income untuk membiayai pengeluaran hidup. Passive income bisa diwujudkan dengan investasi

Secara konkret ketika milenial berinvestasi, akan menjadi langkah awal untuk meraih financial wellbeing. Namun, tentunya milenial perlu membuat tujuan keuangan sebagai target investasinya.

Misalnya, investasi yang digunakan untuk rencana pernikahan, dan jika sudah menikah, mungkin tujuan investasinya untuk dana pendidikan anak.

"Mereka yang bingung itu biasanya mereka yang belum berkeluarga. Kalau sudah berkeluarga pasti kebutuhannya otomatis banyak. Kalau masih single dan bingung duit buat apa," jelasnya.


Langkah berikutnya terkait utang, jika Anda seorang milenial yang tidak memiliki utang, tentu bagus bagi finansial Anda. Dalam posisi ini, Anda perlu memikirkan kebutuhan untuk mengalokasikan dana darurat.

"Kalau belum punya dana darurat lompat ke investasi, itu bahaya banget. Misalnya investasi di reksa dana saham, terus lagi fluktuatif sehingga minus, tapi tiba-tiba butuh uang, kan sayang jual reksa dana yang lagi minus,” ujar dia.

Dia juga menjelaskan untuk kebutuhan dana darurat juga bisa memanfaatkan reksa dana pasar uang. Jika dana darurat Anda sudah terkumpul sbesar tiga kali pengeluaran bulanan, Anda bisa langsung meningkatkan porsi investasi Anda.

"Menariknya, dana darurat bisa ditaruh di reksa dana pasar uang. Jadi nggak masalah investasi, yang penting alokasinya untuk dana darurat, bukan untuk yang lainnya. Jika dana darurat sudah terkumpul yakni 3 kali pengeluaran bulanan, baru digedein lagi investasinya," imbuhnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/08/30/130800626/tips-mencapai-kesejahteraan-finansial-melalui-investasi-reksa-dana

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke