Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Justru Menguat Tipis

Melansir data RTI pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.145,77 atau melemah tipis 4,52 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.150,29.

Sebanyak 191 saham melaju di zona hijau dan 177 saham di zona merah. Sedangkan 172 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,02 triliun dengan volume 2,18 miliar saham.

Sementara itu, bursa saham di Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Indeks Nikkei 0,85 persen, Shanghai Komposit 0,02 persen, dan indeks Strait Times 0,7 persen, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,61 persen.

Sedangkan Wall Street kemarin ditutup negatif dengan penurunan indek Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,11 persen, S&P 500 turun 0,14 persen, dan Nasdaq melemah 0,04 persen.

Sebelumnya, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menilai IHSG akan bergerak melemah hari ini. Menurut dia, pelemahan terjadi karena secara teknikal candlestick membentuk hanging man doji mengindikasikan potensi terkoreksi.

“IHSG diprediksi melemah. Investor masih akan mencermati perkembangan terkait kebijakan Tapering di Amerika Serikat serta kasus Covid-19 serta PPKM yang resmi diperpanjang meskipun terlihat jumlah kasus harian sudah turun cukup signifikan,” ujar Dennies.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah dibuka pada level Rp 14.259 per dollar AS, atau naik 8 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.268 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terhadap dollar AS ini masih didukung oleh pernyataan The Fed soal kenaikan suku bunga yang tidak terburu-buru.

Menurut Ariston, The Fed masih ingin mendapatkan konfirmasi dari data-data ekonomi AS terutama data tenaga kerja. Data tenaga kerja AS versi pemerintah AS akan dirilis Jumat pekan ini.

"Nilai tukar rupiah bisa menguat lagi hari ini dengan momentum penguatannya yang besar kemarin. Ada potensi ke kisaran support Rp 14.230 per dollar AS Dengan resisten di kisaran Rp 14.300 per dollar AS," kata Ariston.

Sementara dari dalam negeri, pelonggaran aktivitas ekonomi membantu penguatan rupiah. Hari ini juga akan dirilis data inflasi Indonesia bulan Agustus.

"Bila hasilnya tidak mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang bisa diartikan tingkat konsumsi terjaga meskipun situasi PPKM, ini bisa mendukung penguatan rupiah," jelas Ariston.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/09/01/095620626/ihsg-dibuka-melemah-rupiah-justru-menguat-tipis

Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke