Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jaga Harga Gabah, Kementan Ingin Petani Nikmati Keuntungan Produksi

KOMPAS.com – Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, harga gabah di tingkat petani sangat penting untuk terus dijaga. Sebab, petani harus bisa menikmati keuntungan dari hasil produksi.

“Data Bulan Agustus ini menunjukkan bahwa harga gabah di tingkat petani menjadi penting bagi penerimaan pendapatan petani,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Oleh karena itu, lanjut Kuntoro, gabah di tingkat petani harus bisa diserap dengan harga yang bisa menguntungkan bagi mereka.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pada bulan Agustus 2021 yang menyebutkan harga gabah di tingkat petani, baik gabah kering panen dan gabah kering giling secara month to month (m-t-m) meningkat.

Harga gabah yang terbilang baik pada Agustus itu pun masih diikuti dengan stabilnya harga dan tersedianya stok beras di pasar.

“Berdasarkan data BPS, harga beras di tingkat grosir dan eceran masih cenderung stabil, yaitu sedikit menurun dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar 0,08 persen dan 0,03 persen,” katanya.

Kuntoro menyebutkan, sisi produksi dan stok beras saat ini juga masih sangat terkendali.

Sampai minggu ketiga Agustus 2021, stok beras nasional mencapai 7,60 juta ton, masing-masing tersebar di penggilingan 1,52 juta ton, pedagang 708.000 ton, dan Bulog sebesar 1,16 juta ton.

Kuntoro mengatakan, Kementan selalu fokus menangani produktivitas dan budi daya. Selain itu, harga dan stabilitas pangan pun ditangani bersama dengan kementerian dan lembaga lain.

“Kementan terus berupaya mendorong hilirisasi produk pertanian agar memiliki nilai tambah sehingga petani pun bisa memiliki keuntungan yang layak seraya produksi pun terus meningkat. Sesuatu yang perlu kita syukuri, produksi beras selama kurang lebih dua tahun ini aman terkendali,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, selama Agustus 2021, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp 4.448,00 per kilogram (kg) atau naik 3,19 persen.

Tak hanya harga GKP, Setianto juga mengungkapkan rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani juga meningkat.

“Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.038,00 per kg atau naik 3,37 persen,” sebutnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (1/9/2021) siang.

Peningkatan harga gabah di tingkat petani turut diikuti kenaikan nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) yang kerap dijadikan indikator kesejahteraan petani nasional.

Secara keseluruhan, NTP pada Agustus 2021 mencapai 104,68 atau meningkat 1,16 persen dari bulan sebelumnya. Sementara itu, NTUP juga mengalami kenaikan mencapai 104,80 atau meningkat 1,00 persen dari bulan sebelumnya.

Kenaikan NTP dan NTUP Agustus 2021 tak lepas dari meningkatnya indikator kesejahteraan petani subsektor tanaman pangan.

“NTP tanaman pangan mencapai 97,65 atau meningkat 1,39 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara NTUP tanaman pangan mencapai 97,79 atau meningkat 1,24 pesen dibanding bulan sebelumnya,” sebut Setianto.

https://money.kompas.com/read/2021/09/01/163345226/jaga-harga-gabah-kementan-ingin-petani-nikmati-keuntungan-produksi

Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke