Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PPKM Berlanjut, BI Tetap Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kisaran 3,5 - 4,3 Persen

Asisten Gubernur BI Dwi Pranoto mengatakan, tren pemulihan ekonomi Indonesia sudah mulai terlihat sejak awal tahun 2021. Ini terefleksikan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen pada kuartal II-2021.

Walaupun pemerintah menerapkan aturan pembatasan mobilitas yang lebih ketat sejak Juli 2021, momentum pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksi terus berlanjut, ditopang oleh perbaikan kinerja ekspor, berlanjutnya stimulus fiskal, perbaikan investasi, percepatan vaksinasi Covid-19, dan juga pembukaan sektor prioritas.

"Meskipun kita sadari bahwa di sini juga penerapan PPKM terus diperpanjang, namun kesiapan pelaku usaha dan masyarakat dalam beradaptasi dengan new lifestyle, telah mampu meminimalkan dampak PPKM terhadap perekonomian," ujar Dwi, dalam diskusi daring bertema Pemanfaatan Hilirisasi Batubara untuk Pemulihan Ekonomi, Rabu (1/9/2021).

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2021 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada kisaran 3,5 persen sampai 4,3 persen," tambahnya.

Lebih lanjut Dwi menyebutkan, momentum pemulihan tersebut perlu ditopang oleh basis pertumbuhan ekonomi yang sehat. Ini dapat dilakukan dengan tetap menjaga momentum pemulihan, sekaligus melakukan transformasi ekonomi nasional.

"Pemulihan dan transformasi harus berjalan beriringan, sehingga menjadi satu sinergis dalam akselerasi kegiatan di sektor riil, serta kembali mengarahkan kinerja ekonomi di landasan pertumbuhan ekonomi potensialnya," tuturnya.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 3,5 persen hingga 4,3 persen merupakan hasil dari revisi ketiga bank sentral pada tahun ini.

Sebelumnya, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 bisa berada di kisaran 4,1 persen hingga 5,1 persen. Ini merupakan koreksi dari optimisme sebelumnya bahwa pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 4,3 persen hingga 5,3 persen.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penurunan proyeksi ini seiring dengan penyebaran Covid-19 varian Delta yang memang meningkatkan jumlah kasus harian pada akhir Juni 2021 dan akhirnya membuat pemerintah melakukan PPKM.


Ia menjelaskan, sebenarnya sudah terlihat progres perbaikan ekonomi hingga akhir kuartal II-2021. Hal ini ditunjukkan dari kinerja ekspor yang meningkat, akselerasi belanja fiskal dan investasi non bangunan, serta sejumlah indikator dini seperti penjualan eceran dan PMI Manufaktur yang terakselerasi.

Namun pada pada kuartal III-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih rendah, sehubungan kebijakan pembatasan mobilitas untuk atasi peningkatan penyebaran varian Delta Covid-19 tersebut.

"Penurunan pertumbuhan terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga, karena terbatasnya mobilitas di tengah peningkatan mobilitas," ujar Perry dalam Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (22/7/2021).

https://money.kompas.com/read/2021/09/01/195407726/ppkm-berlanjut-bi-tetap-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-di-kisaran-35

Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke