Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Tips Melayani COD bagi UKM supaya Aman dan Tidak Ribet

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski pilihan pembayaran belanja online sudah lebih beragam dan banyak opsi secara digital, selalu ada pembeli yang lebih nyaman membayar menggunakan cara cash on delivery (COD).

Bahkan, pembeli yang menggunakan transaksi COD ternyata masih yang paling besar jumlahnya.

Berdasarkan Statistik E-Commerce 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), dari sekitar 17.000 usaha e-commerce di Indonesia, 73 persen di antaranya menggunakan metode pembayaran tunai alias COD.

Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengatakan, berdasarkan data tersebut menunjukkan COD masih diminati banyak pengguna.

"Artinya, memang metode COD ini masih diminati banyak pengguna. Entah itu karena ingin memastikan barang yang mereka terima sebelum membayarnya dalam kondisi bagus ataupun memang karena tidak ingin ribet," ujar Andi dalam siaran persnya dikutip Kompas.com, Kamis (2/9/2021).

Menurut dia, sudah seharusnya para pelaku UKM dan juga pembeli menggunakan layanan COD dengan bijak, dan paham tata cara menggunakannya, agar semua tidak ada yang dirugikan.

Andi pun membeberkan, 6 tips agar transaksi COD yang porsinya masih sangat besar ini berlangsung aman dan nyaman saat berbelanja.

Pertama adalah berikan deskripsi produk yang jelas.

Dia menjelaskan, memberikan deskripsi produk dengan jelas menjadi kunci pembeli, agar pembeli tidak bingung dan dapat dengan cepat menentukan produk yang akan dibeli.

"Tidak hanya itu, cara ini juga sekaligus bisa meminimalisir kesalahpahaman terhadap produk," kata Andi.

Tips yang kedua adalah buka toko di marketplace.

Menurut Andi, supaya tidak repot menghitung ongkir COD, pelaku UKM bisa membuka toko di marketplace yang sudah bekerja sama dengan layanan ekspedisi yang melayani COD.

Di marketplace, ongkir akan langsung tertera pada saat customer melakukan checkout.

Lalu tips yang ketiga adalah tentukan lokasi bertemu yang pas.

Andi menjelaskan, bila penjual mengantar barangnya secara langsung, usahakan untuk mencari tempat yang sama-sama nyaman bagi penjual maupun pembeli.

Cari lokasi yang berada di tengah-tengah agar salah satu tidak kejauhan.

"Pilih tempat yang ramai untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bahaya. Kalau memungkinkan, jangan pergi sendiri dan jangan pergi malam hari. Selalu waspada karena kita tidak akan pernah tahu siapa orang yang akan ditemui," jelas Andi.

Kemudian, tips yang keempat adalah gunakan ekspedisi.

Andi mengakui, terkadang untuk melakukan COD, terkendala pada jarak antara penjual atau pembeli. Oleh sebab itu, pelaku UKM harus memilih layanan yang menggunakan beragam ekspedisi yang melayani COD.

Sementara tips yang kelima adalah cepat melakukan konfirmasi.

Konfirmasi harus dilakukan dengan cepat ke pembeli jika menerima pesanan di marketplace.

Tak ayal, respons yang lama akan membuat calon pembeli mudah berpaling. Akhirnya, mereka akan memilih COD ke penjual lain.

Selain itu, rajin mengingatkan kepada pembeli untuk merekam video saat unboxing.

Hal ini bisa sangat membantu penjual mengalami kendala barang hilang pada saat Return atau pengembalian dari pelanggan.

"Atau Anda juga harus melakukan konfirmasi secepatnya dengan melengkapi dokumen terkait kendala yang terjadi kepada pihak ekspedisi, agar segera dilakukan proses penyelidikan," ujar Andi.

https://money.kompas.com/read/2021/09/02/122101526/6-tips-melayani-cod-bagi-ukm-supaya-aman-dan-tidak-ribet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke