Ia mengatakan, berdasarkan hasil studi Investor Global Schroders 2021, 38 persen investor di Eropa memutuskan untuk menabung selama pandemi Covid-19. Diikuti oleh investor di Asia 28 persen dan Amerika Serikat 27 persen. Sementara itu, investor yang tidak dapat menabung sebanyak 45 persen secara global.
Survei Investor Global Schroders 2021 melibatkan 23.000 responden di 32 lokasi global,
"Kami melihat pandemi ini akan memberikan perubahan jangka panjang pada cara masyarakat mengelola keuangan dan investasinya," ujarnya secara virtual, Kamis (2/9/2021).
Selama 2020, 32 persen investor secara global menabung lebih banyak dari yang mereka rencanakan. Tidak mengherankan, hal ini didorong oleh penurunan pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting, seperti makan di luar, bepergian, dan bersantai.
Hampir tiga perempat atau 74 persen investor secara global telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan kesejahteraan finansial sejak pandemi terjadi. Kebanyakan, para investor yang memikirkan kesejahteraan finansial adalah ahli dalam berinvestasi.
Secara geografis, perubahan perilaku paling menonjol di Asia, di mana investor di Thailand, India dan Indonesia berada di urutan teratas.
Pada 2020, sebanyak 82 investor investor secara global lebih cenderung untuk memeriksa investasi mereka setidaknya sebulan sekali. Persentase tersebut lebih tinggi dari 2019 yang hanya 77 persen investor.
"Namun, terlepas dari tantangan pandemi, kami masih positif dalam jangka panjang terhadap pasar Indonesia didukung oleh reformasi yang sedang berlangsung, valuasi yang menarik dan kebangkitan new economy," ujarnya.
https://money.kompas.com/read/2021/09/02/194830326/pandemi-covid-19-ubah-perilaku-investor-secara-global