Erick memastikan, bank-bank BUMN atau Himpunan Bank Negara (Himbara) tidak akan menghambat proses penyaluran program bantuan sosial dari pemerintah.
"Tentu jika ada kekurangan sana sini saya akan cek langsung permasalahannya. Tapi saya yakinkan dengan segala kerendahan hati, Himbara sebagai bagian dari pemerintah tidak ada bermaksud untuk menghambat atau melakukannya," katanya ketika ditemui dalam kunjungan kerja di Depok, Jawa Barat, Sabtu (4/9/2021).
Bahkan menurut Erick, Himbara meberikan kemudahan bagi UMKM dan korporasi dalam melekukan restrukturisasi kredit hingga penyaluran pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama pandemi Covid-19.
Hingga saat ini kara Erick, bank-bank BUMN sudah melakukan restrukturisasi lkredit UMKM dan korporasi hingga Rp 470 triliun.
"Kalau dilihat dari KUR yang diberikan Bank Himbara itu Rp 270 triliun, itu KUR ya. Karena enggak mungkin dalam situasi Covid-19 ini, kita enggak bangun ekonomi di bawah, supaya yang besar jangan makin besar dan yang kecil jangan makin kecil. Mesti ada keseimbangan dan Himbara lakukan itu," kata Erick.
Lebih lanjut mantan Presiden klub sepak bola Inter Milan ini mengatakan, saat ini diperlukan sinkronisasi data penerima bansos yang dimiliki pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga Himbara. Hal itu dinilai perlu dilakukan agar program bantuan sosial bisa lebih tepat sasaran.
Di sisi lain Erick mengungkapkan, pemerintah bersama DPR RI sedang mendengarkan masukan dari berbagai pihak mengenai perlindungan data pribadi. Meski aturan terkait perlindungan data pribadi sedang digodok, ia berharap upaya program satu data jangan dihentikan.
"Karena program satu data sangat penting untuk jaga program pemerintah agar subsidi tidak salah sasaran," ucapnya.
Sebelumnya di media sosial, viral video yang menunjukkan kemarahan Mensos Risma kepada pejabat salah satu bank BUMN di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Video tersebut menunjukkan luapan emosi Risma kepada pejabat bank karena masih terdapat sejumlah masyarakat yang belum menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain itu, Risma juga marah ketika mengetahui bank memblokir kartu penerima bansos untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Riau. Saat berkunjung ke Riau, Risma dengan tegas meminta pihak bank agar membuka blokir tersebut.
“Banyak sekali, ini enggak jalan ini yakin aku. Kalau jalan, enggak mungkin segitu, enggak jalan, sudahlah percaya omonganku. Ayo taruhan ini, ayo taruhan Rp 100.000. Enggak jalan ini, masak 3.000 sama 5.000 (yang belum tersalur). Kalau jalan, enggak mungkin sebesar itu,” kata Risma dalam video tersebut.
Selain itu, Risma juga marah ketika mengetahui bank memblokir kartu penerima bansos untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Provinsi Riau. Saat berkunjung ke Riau, Risma dengan tegas meminta pihak bank agar membuka blokir tersebut.
https://money.kompas.com/read/2021/09/05/064628526/erick-thohir-soal-kemarahan-risma-himbara-tak-bermaksud-menghambat-penyaluran
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan