Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

September Effect IHSG Selalu Terkoreksi, Ini Kata Analis

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Mino mengungkapkan, September Effect adalah kecenderungan tingkat pengembalian saham yang negatif di bulan September.

Di Amerika hal tersebut dihubungkan karena adanya aksi ambil untung oleh investor setelah kembali dari liburan musim panas untuk mengunci keuntungan dan kerugian pajak sebelum akhir tahun.

“Banyak juga investor yang melakukan penjualan untuk membayar biaya anak sekolah. Di Indonesia sendiri selama sepuluh tahun terakhir tingkat pengembalian IHSG rata-rata -1,61 persen di bulan September (6 bulan dari 10 bulan mencatatkan tingkat pengembalian negatif),” jelas Mino kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Hal senada disampaikan Head of Investment information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM. Dia mengatakan, dalam 3 tahun terakhir (2018-2020) di bulan September, IHSG memang selalu terkoreksi.

Beberapa faktor yang membuat setiap bulan September terjadi koreksi antara lain adalah berkurangnya agenda-agenda penting emiten seperti dividen. Kemudian, laporan keuangan kuartal II (semester pertama) tahun ini, juga hampir semua emiten sudah mempublikasi di Juli dan Agustus.

“Di bulan September ini merupakan saat bagi investor untuk mulai memilah-milah emiten mana yang layak di koleksi hingga akhir tahun dengan melihat hasil kinerja di semester I," kata Roger kepada Kompas.com.

Untuk tahun ini, kalaupun terjadi koreksi kemungkinan besar tidak akan signifikan kalau melihat hasil kinerja dari beberapa emiten hingga semester pertama 2021,” tambahnya.

Roger juga menyebut, ada beberapa sektor yang mencatatkan perolehan laba yang bertumbuh di tahun ini, salah satunya adalah sektor perbankan. Di sisi lain, beberapa emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga mampu mencatatkan kinerja yang positif pada semester I tahun ini.

“Kita melihat dari sektor perbankan, beberapa bank besar mampu mencetak laba yang lebih baik dibanding tahun lalu. Tidak hanya perbankan, dari emiten emiten BUMN juga mampu menorehkan kinerja yg baik seperti JSMR dan TLKM,” jelas dia.


Walau demikian, Roger menilai dampak pandemic Covid-19 masih mempengaruhi kinerja perusahaan di kuartal III tahun 2021.

Dia bilang, efek Covid-19 gelombang kedua juga akan menjadi sentiment negative di pasar modal, ini juga terlihat dari data manufaktur Indonesia yang kembali terkontraksi dalam 2 bulan terakhir.

Di sisi lain, saat ini pasar masih mewaspadai isu tapering off (pengurangan pembelian aset seperti obligasi oleh The Fed) yang kemungkinan dilakukan sebelum akhir tahun 2021.

“Faktor yang mungkin diwaspadai market saat ini adalah tapering off, sehingga di bulan September ini kita mesti melihat perkembangan dari rencana tersebut yang kemungkinan dilakukan sebelum akhir tahun 2021,” jelas dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/09/06/123600026/september-effect-ihsg-selalu-terkoreksi-ini-kata-analis

Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke