Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Melaju di Zona Hijau, Bagaimana dengan Pergerakan Rupiah?

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.117,46 atau naik 5,06 poin (0,08 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.112,4.

Sebanyak 212 saham melaju di zona hijau dan 137 saham di zona merah. Sedangkan 191 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 799,39 miliar dengan volume 1,78 miliar saham.

Pagi ini bursa saham asia mayoritas hijau dengan kenaikan Indeks Nikkei 0,52 persen, Shanghai Komposit 0,27 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,5 persen. Sementara itu, indeks Strait Times melemah 0,76 persen.

Sementara itu, Wall Street pagi ini ditutup mayoritas merah dengan penurunan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,76 dan indeks S&P 500 sebesar 0,34 persen. Sementara itu indeks acuan saham teknologi AS, Nasdaq menguat 0,07 persen.

Sebelumnya, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal melemah namun kembali tertahan di level support Moving Average. Pergerakan momentum terkonsolidasi pada area tengah oscillator indikator stochastic dan RSI.

“Arah pergerakan masih memberikan signal trend positif selama IHSG masih kuat diatas 6.077 dan 6.050 yang merupakan level moving average 50 dan 200 hari saat ini. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak mencoba menguat diperdagangna selanjutnya dengan support resistance 6.077-6.154,” kata Lanjar dalam rekomendasinya.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.00 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.240 per dollar AS, atau turun 28 poin (0,19 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.212 per dollar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan, pergerakan rupiah terhadap dollar AS masih akan terpengaruh oleh capital inflow yang terus berlanjut dan rilis cadangan devisa Agustus 2021 yang tetap tinggi.

Dari eksternal, pelaku pasar kembali mengkhawatirkan prospek pemulihan ekonomi global karena meningkatnya penyebaran varian Delta di beberapa negara.

“Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.190 per dollar AS hingga Rp 14.235 per dollar AS. Tekanan tapering juga memudar karena pemulihan ekonomi AS terhambat karena kembali tingginya kasus Delta di negara tersebut,” kata Reny kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/09/08/092518126/ihsg-melaju-di-zona-hijau-bagaimana-dengan-pergerakan-rupiah

Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke