Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Pertamina Sudah Produksi Bioavtur J2.4

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina Ifki Sukarya mengatakan, melalui tahap pengembangan yang komprehensif, Bioavtur J2.4 terbukti menunjukkan performa yang setara dengan bahan bakar avtur fosil.

“Sejak tahun 2014, Pertamina telah merintis penelitian dan pengembangan Bioavtur melalui Unit Kilang Dumai dan Cilacap," kata Ifki dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (8/9/2021).

"Performa Bioavtur sudah optimal, di mana perbedaan kinerjanya hanya 0.2 – 0.6 persen dari kinerja avtur fosil. Bioavtur J2.4 mengandung nabati 2.4 persen, ini merupakan pencapaian maksimal dengan teknologi katalis yang ada,” sambungnya.

Menurut BUMN di sektor minyak dan gas tersebut, Bioavtur J2-4 bisa berkontribusi dalam upaya penurunan emisi karbon. Pengembangan Bioavtur juga dinilai selaras dengan target Indonesia mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23 persen tahun 2025

Pengembangan Bioavtur J2.4 dilakukan sejak 2014 yang meliputi dua tahap penting yang pengembangan awalnya dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional unit Dumai melalui Distillate Hydrotreating Unit (DHDT).

Tahap pertama ditandai dengan proses Hydrodecarboxylation dengan target awalnya adalah produksi diesel biohidrokarbon dan bioavtur dalam skala laboratorium.

Sedangkan tahap kekedua ditandai dengan proses Hydrodeoxygenation yaitu Pertamina telah memproduksi diesel biohidrokarbon yang diklaim lebih efisien.

Pada tahun 2020, unit Kilang Dumai berhasil memproduksi Diesel biohidrokarbon D-100 yang 100 persen berasal dari bahan baku nabati yaitu Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO).


RBDPO adalah minyak kelapa sawit yang sudah melalui proses penyulingan untuk menghilangkan asam lemak bebas serta penjernihan untuk menghilangkan warna dan bau.

Menurut Ifki, tahap awal tersebut menjadi langkah penting pengembangan green product termasuk green diesel dan bioavtur.

Adapun Kilang Pertamina Internasional unit Cilacap didapuk memiliki kapasitas teknis untuk mengembangkan BioAvtur nasional.

“Melalui Unit Kilang Cilacap, Bioavtur dihasilkan melalui bahan baku minyak inti kelapa sawit atau atau Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) dengan avtur fosil,” ujarnya,

Kapasitas produksi Bioavtur di Unit Kilang Cilacap mencapat 8.000 barrel per hari dan akan terus ditingkatkan.

Pengembangan Bioavtur J-24 Pertamina melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI dan Institut Teknologi Bandung.

Selain itu pihak-pihak yang terkait lainnya yaitu Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan Garuda Maintenance Facilities (GMF), PT Dirgantara Indonesia, Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA), dan Kemenhub.

https://money.kompas.com/read/2021/09/08/123000326/pertamina-sudah-produksi-bioavtur-j2.4

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Work Smart
Akhir Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 Per Gram

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 Per Gram

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas Dunia

Kekhawatiran Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas Dunia

Whats New
Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen Didorong Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen Didorong Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Whats New
Simak Promo Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart

Simak Promo Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Cara Mengatur Pengeluaran Saat Ramadhan untuk Menghindari Utang

Cara Mengatur Pengeluaran Saat Ramadhan untuk Menghindari Utang

Spend Smart
FOMO

FOMO

Work Smart
Kisah Indah Dwi Astuti Raih Sukses lewat Sajadah Grocery

Kisah Indah Dwi Astuti Raih Sukses lewat Sajadah Grocery

Smartpreneur
[POPULER MONEY] Kronologi PNS Bea Cukai Sebut Warga Babu dan Banyak Bacot | Super Air Jet 'Nekat' Terbang dengan AC Mati

[POPULER MONEY] Kronologi PNS Bea Cukai Sebut Warga Babu dan Banyak Bacot | Super Air Jet "Nekat" Terbang dengan AC Mati

Whats New
Sebanyak 1.994 Motor Terdaftar dalam Program Mudik Gratis 2023

Sebanyak 1.994 Motor Terdaftar dalam Program Mudik Gratis 2023

Whats New
Menhub Minta Maskapai Tidak Naikkan Harga Tiket Sewenang-wenang

Menhub Minta Maskapai Tidak Naikkan Harga Tiket Sewenang-wenang

Whats New
MRT Tak Bisa Tambah Jam Operasi Saat Konser Blackpink, Ini Alasannya

MRT Tak Bisa Tambah Jam Operasi Saat Konser Blackpink, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+