Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan pertumbuhan ekonomi sektoral sudah mulai berada dalam tren pemulihan pada paruh pertama tahun ini. Tercatat pertumbuhan ekonomi di semua sektor sudah positif pada triwulan II-2021.
"Hal tersebut menunjukan, secara teknikal semua sektor sudah keluar dari zona krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19," kata Andry dalam diskusi virtual, Kamis (9/9/2021).
Namun demikian, laju pemulihan ekonomi berpotensi terhambat pada triwulan III-2021 akibat merebaknya varian delta yang sempat menyebabkan tekanan pada sektor kesehatan nasional, sehingga pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat sejak Juli lalu.
Meskipun aturan tersebut telah direlaksasi, Andry meyakini perlambatan laju pertumbuhan ekonomi akan terjadi pada periode Juli-September 2021.
"Dengan berbagai perkembangan terakhir, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi berpotensi sedikit melambat namun masih akan mencatat pertumbuhan positif di triwulan III pada 3,51 persen" kata dia.
"Dengan demikian, untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 3,69 persen," sambungnya.
Meski begitu, saat ini sejumlah indikator perekonomian telah menunjukan perbaikan, mulai dari indeks frekuensi belanja masyarakat yang telah kembali ke level prapandemi 104,8 poin hingga indeks nilai belanja yang mengalami perbaikan.
Untuk meminimalisir dampak ketidakpastian perekonomian global, Andry mendorong pemerintah melaksanakan strategi pemulihan ekonomi nasional yang sejalan dengan upaya pengendalian pandemi.
"Penyebaran kasus Covid-19 harus dapat ditekan melalui penerapan prokes, testing dan tracing di tengah berlanjutnya percepatan vaksinasi. Hal ini mengingat masih adanya risiko munculnya varian virus baru yang memicu kembali meningkatnya kasus Covid-19 global," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2021/09/09/190300326/bank-mandiri-prediksi-pertumbuhan-ekonomi-ri-hanya-3-69-persen-pada-2021