Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Minta Perusahaan Game Tak Hanya Fokus Cetak Laba, Mengapa?

Dilansir dari CNN, Kamis (9/9/2021) pada pertemuan tersebut, pemerintah China meminta agar perusahaan tersebut mengurangi upaya mereka untuk mencetak laba.

Di sisi lain, pemerintah setempat juga menekankan mengenai mengurangi kesempatan bagi anak di bawah umur untuk bermain game.

Pertemuan antara regulator dengan perusahaan dilakukan hanya dalam waktu beberapa hari setelah pemerintah melarang anak di bawah umur untuk bisa mengakses game online dalam sepekan.

Dikutip CNN dari kantor berita Xinhua, pemerintah memanggil pelaku industri seperti Tencent dan NetEase untuk membahas mengenai larangan bermain dan streaming video game bagi anak di bawah umur.

Pada pertumuan tersebut, perusahaan didesak untuk melepaskan diri dari fokus mengejar laba semata atau dari menarik pemain dan penggemar.

Selain itu, perusahaan juga diminta untuk mengubah aturan atau elemen desain game yang dapat dinilai menimbulkan kecanduan.

Diskusi tersebut melibatkan perwakilan dari empat lembaga pemerintah, yakni Departemen Publisitas Komite Sentral Partai Komunis China, Administrasi Pers dan Publikasi Nasional, Kantor Komisi Urusan Ruang Siber Pusat, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

"Perusahaan yang gagal mengikuti persyaratan akan dihukum berat," tulis Xinhua dalam laporan tersebut.

Harga saham perusahaan game China merosot seiring dengan pemberitaan tersebut.

Harga saham NetEase di bursa saham New York terkoreksi 5,2 persen setelah liputan Xinhua diterbitkan.

Sementara itu, harga saham Tencent di bursa saham Hong Kong terkoreksi 6 persen pada perdagangan hari ini.

Untuk diketahui, pekan lalu, pemerintah China melarang gamer online di bawah usia 18 tahun untuk bermakin di hari kerja dan membatasi permainan mereka hanya tiga jam.

Waktu bermain game bagi anak di bawah umur pun dibatasi menjadi 3 jam dan sebagian besar dilakukan di akhir pekan.

Langkah pemerintah ini menandai babak baru pengetatan aturan yang sebelumnya sempat terjadi pada tahun 2019.

Kala itu, pemerintah membatasi waktu bermain game bagi anak-anak selama 90 menit di hari kerja dan tiga jam di akhir pekan

Pihak berwenang mengatakan pekan lalu bahwa pembatasan baru diberlakukan untuk membantu mencegah anak muda kecanduan video game.

Mereka mengingatkan perusahaan tentang kebijakan ini pada hari Rabu (8/0/2021), dengan mengatakan penyedia game harus secara penuh dan setiap waktu memberlakukan batas waktu bermain game bagi anak di bawah umum

"Perusahaan dan platform game online ... harus memperkuat posisi politik dan memikul tanggung jawab," tulis Xinhua.

Dikatakan bahwa pihak berwenang telah menginstruksikan perusahaan untuk menindak konten yang mempromosikan nilai-nilai yang melenceng atau budaya yang tidak sehat, seperti kecabulan, kekerasan dan pemujaan uang.

Platform game streaming langsung juga diminta untuk meningkatkan pengawasan, termasuk melarang hadiah dengan nilai besar untuk pemain di bawah umur.

https://money.kompas.com/read/2021/09/09/221639026/china-minta-perusahaan-game-tak-hanya-fokus-cetak-laba-mengapa

Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke