Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Jual Reksadana? Ini Waktu yang Paling Tepat

Di sinilah pentingnya investasi pada instrumen yang mudah dicairkan. Selain emas maupun deposito, reksadana sangat gampang dijual lagi ketika mendesak perlu dana segar.

Reksadana adalah instrumen investasi yang dapat ditarik dananya atau dijual kapan saja. Tidak ada denda atau penalti.

Namun tidak asal main jual reksadana. Perlu pertimbangan maupun strategi sehingga menjual reksadana di waktu yang tepat.

Berikut waktu yang tepat menjual reksadana, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Pengelolaan reksadana berubah

Reksadana adalah suatu instrumen investasi, di mana pengelolaan dananya dipercayakan pada Manajer Investasi (MI) yang sudah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebelum memulai investasi reksadana, kamu pasti akan membaca prospektus reksadana dan fund fact sheet. Prospektus reksadana adalah informasi detail tentang sebuah produk reksadana.

Sedangkan fund fact sheet adalah laporan bulanan berisi kinerja produk reksadana. Kedua dokumen ini meyakinkan kamu untuk investasi di sebuah produk reksadana.

Namun ternyata terjadi perubahan di tengah jalan. Misalnya, reksadana saham yang investasinya ditempatkan pada saham.

Sebelumnya, pengelolaan dana oleh manajer investasi dialokasikan ke saham-saham consumer goods. Tetapi melihat perkembangan situasi dan kondisi perekonomian terkini, harga komoditas mulai naik, sehingga manajer investasi akan mengalihkan pengelolaannya ke saham komoditas.

Apabila perubahan tersebut sesuai dengan yang kamu inginkan, investasi reksadana saham bisa lanjut dengan menambah dana atau top up investasi. Namun jika itu bukan yang diharapkan, kamu dapat mengambil keputusan menjual reksadana tersebut.

2. Kinerja reksadana longsor terus

Diperhatikan kinerja reksadana pilihanmu tidak membuahkan hasil. Malah terlihat turun terus dari waktu ke waktu, sehingga modal terkikis habis karena menderita kerugian.

Saat kinerja reksadana tidak memiliki prospek kenaikan, bahkan setelah kamu melakukan analisis, bisa dijadikan pertimbangan untuk menjualnya. Tidak perlu bertahan dan menyimpan uang untuk produk yang tidak memberi keuntungan.

Selanjutnya, menempatkan uang hasil penjualan reksadana ke produk reksadana lain yang berpotensi memberi cuan. Sebab seseorang melakukan investasi dengan tujuan mengembangkan atau melipatgandakan uang, bukan menangguk rugi berkepanjangan.

3. Beralih ke instrumen investasi lain

Kamu memilih reksadana karena investasi ini dinilai aman. Namun seiring berjalannya waktu, kamu belajar mengenai instrumen investasi selain reksadana.

Nyali pun lebih berani karena ingin menikmati untung lebih besar. Walhasil, ingin berpindah ke lain hati. Investasi di instrumen lain.

Namun karena keterbatasan modal, tidak ada anggaran untuk diversifikasi investasi. Cara yang bisa kamu lakukan adalah menjual reksadana dan mengalihkannya ke instrumen yang kamu inginkan dengan harapan dapat mencapai tujuan tersebut.

Waktu yang Tepat Menjual Reksadana

Kalau mau cepat menjual atau mencairkan reksadana waktu yang paling tepat adalah pada hari kerja sebelum pukul 13.00 WIB. Ini sudah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bila investor menjual reksadana sebelum pukul 13.00 WIB, maka akan diproses di hari yang sama. Tetapi bila transaksi dilakukan setelah pukul 13.00, maka akan diproses keesokan harinya.

Setelah order transaksi penjualan diproses, uang kamu tidak langsung masuk rekening. Perlu waktu untuk ditransfer.

Pembayaran dana hasil penjualan oleh Manajer Investasi harus dilakukan segera mungkin. Paling lambat 7 hari kerja bursa sejak transaksi penjualan berhasil (tidak termasuk hari libur, Sabtu dan Minggu).

Biasanya, dana akan ditransfer ke rekening bank atas nama investor sekitar 2-3 hari kerja sejak transaksi penjualan berhasil. Pencairan reksadana bisa cepat atau lama tergantung beberapa faktor. Di antaranya:

• Ketersediaan kas dalam alokasi asset dari masing-masing produk reksadana
• Pencairan reksadana secara bersamaan oleh banyak investor, sehingga menyebabkan proses pencairan lebih lama
• Investor mencairkan dana dalam nominal yang besar.

Pertimbangkan dengan Matang Sebelum Jual Reksadana

Investasi memang sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang agar hasilnya maksimal. Namun jika sudah tidak sesuai dengan gaya dan tujuan investasimu, untuk apa lagi dipertahankan.

Pastikan sebelum menjual reksadana, kamu sudah mempertimbangkannya dengan matang. Tidak gegabah karena mengikuti nafsu sesaat atau ikut-ikutan investasi di instrumen yang sedang kekinian.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

https://money.kompas.com/read/2021/09/12/100000926/mau-jual-reksadana-ini-waktu-yang-paling-tepat

Terkini Lainnya

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke