JIIPE Resmi Jadi KEK, Khofifah: Semoga Jadi Pengungkit Kekuatan Ekspor Jatim

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) mampu meningkatkan pertumbuhan ekspor luar negeri maupun antar daerah Jawa Timur.

Dia ingin kawasan dengan beragam fasilitas dan insentif ini berjalan apik dan mampu beroperasi penuh pada tahun 2036, menyusul cerahnya prospek bisnis PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) untuk menangkap peluang tumbuhnya kawasan industri di masa depan.

"Kami berharap akan bisa menjadi pengungkit dari proses kekuatan ekspor kita. Instalasi infrastruktur dasar berkaitan dengan air, listrik, dan telekomunikasi yang diinisasi oleh AKR, kita berharap ini bisa berlari kencang," kata Khofifah dalam Kompas Talks, Kamis (16/9/2021).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan luar negeri provinsi Jawa Timur hingga semester I 2021 masih terkontraksi Rp 31,35 triliun.

Sementara itu, kinerja neraca perdagangan antar daerah mengalami surplus Rp 106,86 triliun.

Khofifah bilang, kekuatan ekonomi Jawa Timur memang berasal dari perdagangan antar daerah dan antarpulau.

Dia berharap, peresmian KEK Gresik JIIPE ini mampu mengungkit nilai ekspor luar negeri dan meningkatkan ekspor antar pulau Jawa Timur lebih tinggi.

"Di tahun 2020 kemarin, neraca perdagangan antar pulau dan antar provinsi dari Jatim Rp 91,16 triliun, semester I tahun ini sudah Rp 106 triliun. Kami berharap bahwa dengan suasana Covid yang sudah makin melandai dan terkendali, AKR bisa lari kencang," beber Khofifah.

Adapun saat ini, Pemerintah Jawa Timur terus meningkatkan kemudahan konektifitas antar sentra industri Jawa Timur dengan JIIPE.

Beberapa jalur sudah selesai, sedangkan jalur lainnya masih dalam koordinasi untuk terus ditingkatkan.

"Mudah-mudahan konektifitas akan makin memudahkan dan memurahkan seluruh proses perdagangan sektor industri lain yang ada di wilayah Pantura. Jadi Daerah yang di mana JIIPE berada memang konektifitas dengan infrastruktur sudah disiapkan secara khusus," pungkas Khofifah.

Sebagai informasi, pemerintah mencanangkan target investasi sebesar 15,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 220,1 triliun saat KEK Gresik beroperasi penuh tahun 2036.

Investasi itu diharapkan mampu menyerap 199.818 tenaga kerja.