Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bangun Sistem Pangan Berkelanjutan di Dunia, Indonesia Siap Menjadi Ketua AWG G20 2022

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi ketua Kelompok Kerja Pertanian atau Agriculture Working Group (AWG) G20 pada 2022.

Hal tersebut disampaikan SYL pada pertemuan mentan seluruh negara G20 di Florence, Italia, pada 17-18 September 2021.

“Indonesia berharap dapat membahas isu pertanian lebih mendalam pada pertemuan tahun depan yang mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger,” kata SYL dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Mentan SYL menegaskan bahwa komitmen dan upaya bersama dalam membangun sistem pangan berkelanjutan yang tahan terhadap guncangan masa depan sangat diperlukan.

Tujuannya, untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pencapaian agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

“Indonesia berkomitmen penuh untuk siap berkolaborasi dan berbagi pengalaman. Indonesia juga akan terus memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan ke-2 dari SDGs, yaitu penghapusan kelaparan,” tegas Mentan SYL.

Mentan berharap, keberadaan G20 dapat mendorong perdagangan pangan dan pertanian yang terbuka, adil, serta transparan untuk memastikan akses pangan bagi masyarakat dunia. Selain itu, G20 juga diharapkan dapat melakukan penyaluran bantuan pangan melalui lembaga internasional ataupun pengadaan cadangan pangan bersama di tingkat regional.

“G20 juga diharapkan melakukan pemberdayaan bagi negara berkembang dan least developed countries (LDC) untuk memproduksi pangan serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan penerapan teknologi inovatif dan transfer teknologi sukarela untuk menurunkan food loss and waste,” katanya.

Komitmen mengatasi pandemi

Sebagai informasi, pertemuan mentan negara anggota G20 2021 mengadopsi deklarasi atau komunikasi yang berisikan komitmen dalam mengatasi dampak pandemi terhadap pencapaian agenda SDGs 2030.

Pertemuan tersebut juga membahas kesiapan negara dalam menangani krisis pangan di masa depan dan strategi global untuk meningkatkan sistem pangan yang berkelanjutan serta tangguh.

Pada kesempatan yang sama, Mentan RI turut menyampaikan masukan singkat pada sesi pleno pertama terkait topik tantangan, peluang, dan keberhasilan program pembangunan pertanian di Indonesia dalam transformasi sistem pangan dan pertanian yang berkelanjutan..

Menurut Mentan SYL, agenda pertemuan tersebut sejalan dengan program-program pertanian Indonesia saat ini. SYL mengatakan bahwa persoalan pangan adalah persoalan kemanusiaan yang tidak boleh dibatasi oleh administrasi pemerintahan di setiap negara.

Beberapa poin penting yang disampaikannya di antaranya adalah tantangan sistem pangan global akibat dampak perubahan iklim, transboundary disease pandemi Covid-19, peluang dalam inovasi teknologi melalui internasional research center, dan ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Kami sampaikan keberhasilan program 5 Cara Bertindak (CB) Kementerian Pertanian (Kementan) dalam merespons dampak pandemi melalui penguatan ketahanan pangan. Kami juga beberkan upaya bersama dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” kata SYL.

Kerja sama antarnegara

Peran fundamental sektor pertanian, lanjutnya, tidak hanya sebagai sektor penyedia pangan, tetapi juga menjadi penyangga perekonomian suatu negara, termasuk di dalamnya penyediaan lapangan kerja dan penopang utama bagi stabilitas sosial, budaya, politik, serta tata kelola pemerintahan yang baik.

Selain menghadiri pertemuan tingkat menteri G20, Mentan SYL juga mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa mentan negara anggota G20 dan pimpinan organisasi internasional yang hadir di Florence untuk mengucapkan apresiasi terhadap dukungannya kepada Indonesia.

Mereka juga membicarakan kerja sama teknis, seperti program magang petani, akses pasar komoditas pertanian di luar negeri, dan penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerja sama selatan-selatan di bawah payung Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Di akhir sambutannya, Mentan SYL menyampaikan apresiasi kepada Italia atas kepemimpinan G20 2021.

“Terima kasih dan selamat kepada Mentan Italia Stefano Patuanelli yang telah berhasil memimpin, mempersiapkan, dan menyelenggarakan pertemuan penting ini. Semoga, kita bersama bisa mewujudkan kepastian dan keadilan perdagangan pangan, pertanian lintas batas, dan balancing production and trade to fulfill food for all di masa depan,” ujar Mentan SYL.

https://money.kompas.com/read/2021/09/18/133500626/bangun-sistem-pangan-berkelanjutan-di-dunia-indonesia-siap-menjadi-ketua-awg

Terkini Lainnya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke