Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saham Teknologi dan Potensinya di Masa Depan

Sektor ini cukup menjanjikan karena perusahaan berbasis teknologi terus berkembang, ditambah keadaan pandemi memaksa kita harus menggunakan layanan berbasis teknologi.

Perencana keuangan Finansialku.com, Gembong Suwito, CFP®, dan QWP mengatakan, secara valuasi, sektor teknologi memang mahal, tetapi secara pergerakan menarik. "Karena tematiknya lagi digandrungi oleh pasar ya teknologi,” sebut dia.

Jika berkaca pada pasar saham Amerika, Wall Street, bisa dilihat bahwa saat ini sektor teknologi cukup mendominasi. Beberapa saham yang dimaksud adalah milik Microsoft, Amazon, dan Apple.

Di Indonesia sendiri, lanjut Gembong, saham di sektor ini masih terbilang baru. Jadi jika kita ingin berinvestasi di sektor teknologi harus memiliki rencana yang jelas karena naik dan turunnya cukup cepat.

Berkaitan dengan prospek, selama fondasi bisnisnya bagus, tentu kita dapat berinvestasi maupun melakukan trading. Tren yang baik ini mungkin saja mendorong lebih banyak startup yang melakukan penawaran saham perdana atau yang dikenal sebagai IPO.

“Karena startup ada batasnya, bakar duit ada batasnya. Mereka pasti mencari jalan, yaitu dengan IPO di bursa efek. Karena bursa efek adalah pasar modal, tempat mencari modal. Jadi dia share kepemilikannya, tapi dia dapat modal yang besar,” ujar Gembong.

Satu hal yang perlu kita ingat juga bahwa dalam berinvestasi pasti ada risiko. Oleh karena itu, penting bagi kita menyiapkan perencanaan keuangan dan analisis risiko yang tepat. Hal ini dilakukan agar mencegah terjadinya kerugian yang berdampak besar bagi keuangan kita. (Regine Deanaendra)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

https://money.kompas.com/read/2021/09/20/060700926/saham-teknologi-dan-potensinya-di-masa-depan

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke