Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Sebut Pertumbuhan Kredit Bank Swasta Melambat, Ini Komentar Bankir

Terkait dengan hal itu, KONTAN menghubungi beberapa bank swasta Tanah Air terkait hal ini, salah satunya adalah PT Bank Central Asia (Persero) Tbk.

Bank swasta nasional dengan aset nomor satu ini mencatatkan secara tahunan, total kredit BCA stabil di angka Rp 593,6 triliun per Juni 2021.

“Ini didukung oleh segmen korporasi, kredit kepemilikan rumah (KPR), dan kartu kredit. Secara khusus, kredit korporasi tumbuh 1 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 260,45 triliun dibandingkan Juni 2020, didukung oleh berbagai sektor,” ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, Senin (20/9/2021).

Hera menjelaskan bahwa saat ini perseroan melihat tren pertumbuhan kredit yang lebih baik jika dibandingkan tahun lalu, ditunjukkan dengan beberapa sektor kredit yang sudah mencatatkan pemulihan terutama yang terkait dengan komoditas, telekomunikasi, dan infrastruktur.

“Namun, masih ada sektor lainnya yang membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama yaitu hotel, pariwisata, tekstil, dan konstruksi,” tambah Hera menjelaskan.

Hera mengharapkan pihaknya dapat terus menumbuhkan kredit hingga di kisaran 4-6 persen di tahun ini, dengan ditopang likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit.

Dengan upaya pemerintah melalui gencarnya program vaksinasi, diharapkan dapat segera mengurangi dampak dari pandemi Covid-19.

Hera juga mengapresiasi peraturan relaksasi kredit dari regulator, sehingga perbankan dapat memberikan pelayanan dengan optimal.

Selain itu, PT Bank CIMB Niaga (Persero) Tbk hingga Agustus 2021 mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kredit di sektor ritel.

Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga, Lani Darmawan menjelaskan bahwa KPR tumbuh 7 persen yoy, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh sekitar 14 persen melalui CIMB Niaga Autofinance, namun kartu kredit masih terkontraksi -8 persen.

“Hal ini dikarenakan kegiatan travel related yang masih belum kembali normal, walaupun transaksi e-commerce online naik dua kali lipat,” terang Lani kepada KONTAN ketika dihubungi di hari yang sama.

Lani berharap pertumbuhan kredit ritel dapat terus merangkak naik hingga akhir tahun ini. Dirinya mengharapkan hingga akhir tahun ini masih dapat tumbuh sebesar 5 persen secara keseluruhan, termasuk kartu kredit yang diperkirakan masih terkontraksi.

“Semoga tidak ada penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ketat lagi, yang berdampak langsung,” tandas Lani.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: OJK sebut pertumbuhan kredit di bank swasta masih lambat, begini kata bankir 

https://money.kompas.com/read/2021/09/20/190757226/ojk-sebut-pertumbuhan-kredit-bank-swasta-melambat-ini-komentar-bankir

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke