Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Bitcoin Anjlok Lagi, Apa Penyebabnya?

Dilansir dari CNBC, harga bitcoin anjlok karena investor mulai mengurangi risiko karena pasar saham global yang tengah merosot.

Meski bitcoin kerap disebut sebagai aset safe haven (aset yang bisa mempertahankan atau meningkatkan nilainya ketika pasar bergejolak), namun dalam perkembangannya, harga bitcoin cenderung turun seiring dengan kian besarnya penurunan harga aset berisiko lain.

Harga bitcoin hari ini anjlok 10 persen menjadi di kisaran 42.634 dollar AS per keping atau sekitar Rp 605,40 juta (kurs Rp 14.200).

Harga aset kripto lain pun juga berguguran. Ethereum misalnya, harganya anjlok 12 persen menjadi di ksiaran 2.958 dollar AS per keping.

Pasar saham global di sisi lain juga tengah berguguran lantaran kekhawatiran atas guncangan risiko yang disebabkan oleh pasar properti China.

Seperti diberitakan sebelumnya, raksasa properti China, Evergrande tengah terlilit utang dalam dalam jumlah yang fantastis.

Penyebab harga bitcoin anjlok lainnya yakni investor juga sedang fokus pada arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.

Investor sedang mempertimbangkan kemungkinan The Fedd untuk mulai mengangkan kebijakan stimulus moneter dari perekonomian Negeri Paman Sam.

Bank sentral bakal memulai pertemuan bulanan mereka pada Selasa (21/9/2021) waktu setempat.

Selain itu, harga bitcoin anjlok juga disebabkan oleh ketidakpastian mengenai regulasi stablecoin (mata uang digital yang didesain agar pergerakannya tidak sebergejolak mata uang kripto lain).

New York Times beberapa waktu lalu memberitakan, Financial Stability Oversight Council atau otoritas pengawas stabilitas keuangan AS menilai, stablecoin memiliki risiko secara sistemik dan kemungkinan bakal membentuk regulasi ketat terkait hal itu.

Selain harga bitcoin dan ethereum, solana, yang beberapa waktu lalu sempat meroket dan terus mencetak rokor pun ikut serta dalam tren pelemahan kali ini.

Data Coinmarketcap menunjukkan, di antara 10 mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, solana adalah aset kripto dengan koreksi harga yang paling dalam.

Pada perdagangan hari ini, harga solana terkoreksi 11,58 persen menjadi di kisaran 145,33 dollar AS per keping.

Nilai tersebut setara dengan sekitar Rp 2,05 juta per keping.

Bila dibandingkan dengan harga sepekan yang lalu, Solana mengalami koreksi 7,38 persen.

Sementara, dibanding dengan rekor harga tertingginya pada 9 September lalu, yakni di kisaran 213,47 dollar AS per keping, maka harga solana hari ini telah mengalami koreksi hingga 31,8 persen.

Meski demikian, bila dibandingkan dengan harga solana di awal tahun yang baru 1,52 dollar AS per keping, harga solana hari ini masih melesat sebesar 9.439 persen.

https://money.kompas.com/read/2021/09/20/203835326/harga-bitcoin-anjlok-lagi-apa-penyebabnya

Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke