Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengambilalihan Bank Neo Commerce oleh Akulaku Tertunda

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, pengesahan tersebut harus tertunda karena rapat belum mencapai kuorum.

Pasalnya, kuorum yang dibutuhkan untuk mengesahkan status pengendali ini adalah 75 persen. Sedangkan dalam rapat hanya dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 73,47 persen.

Oleh karenanya, Bank Neo Commerce memutuskan untuk menunda dan akan mengadakan RUPSLB lanjutan pada awal Oktober 2021.

“RUPSLB yang diadakan kemarin belum kuorum, sehingga pengesahan Akulaku Silvrr Indonesia harus ditunda sampai RUPSLB lanjutan yang akan diadakan awal Oktober,” kata Tjandra dalam keterangannya, Selasa (21/9/2021).

Sebagaimana diketahui, per 26 Juli 2021 Bank Neo Commerce telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor SR-16/PB.1/2021 perihal Rencana Pengambilalihan Saham Bank Neo Commerce oleh Akulaku Silvrr Indonesia. 

Selain agenda pengesahan pengambilalihan Bank Neo Commerce, RUPSLB telah menyetujui penambahan modal dasar menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 1,5 triliun.

Dengan disetujuinya peningkatan modal dasar perseroan ini, terjadi perubahan modal dasar dari semula sebanyak 15 miliar lembar saham senilai Rp 1,5 triliun menjadi sebanyak 30 miliar lembar saham senilai Rp 3 triliun dengan nominal Rp 100 per lembar saham.

“Tujuan perubahan modal dasar perseroan sejalan dengan rencana penambahan modal disetor perseroan guna memenuhi POJK tentang pemenuhan modal minimum bank, juga untuk mengembangkan ekspansi usaha kami untuk menunjang akselerasi kami sebagai bank digital ke depannya,” ucap Tjandra.

https://money.kompas.com/read/2021/09/21/190252526/pengambilalihan-bank-neo-commerce-oleh-akulaku-tertunda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke