Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Saat ini, Kami Belum Lihat Bank Pulih Secara Kuat

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi perbankan di Tanah Air belum pulih karena pandemi Covid-19.

Perbankan belum maksimal menjalankan fungsi intermediasi seperti pra-pandemi.

Padahal salah satu indikator terjadinya pemulihan ekonomi apabila sektor perbankan mulai menjalankan fungsi intermediasi.

Fungsi intermediasi yang menyalurkan dana untuk kegiatan produktif menjadi salah satu kunci penggerak roda ekonomi.

"Untuk bidang ini memang kita belum melihat suatu pemulihan yang sangat kuat," kata Sri Mulyani dalam Penandatangan MoA Program Strategic Sharia Banking Management secara virtual, Rabu (22/9/2021).

Otoritas Jasa Keuangan mencatat, kredit bank baru tumbuh 0,5 persen pada Juli 2021.

Angka ini masih sangat kecil bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen.

Pun lebih kecil dibandingkan dengan kondisi pr Covid-19 yang biasanya tumbuh hingga 7 persen bahkan 10 persen.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tersimpan di bank selalu tumbuh dobel digit setiap bulan. Pada periode Juli lalu, DPK tumbuh 10,43 persen.

"Ini artinya perbankan di saat kondisi likuiditas yang sangat banyak atau ample, sedangkan juga masyarakat mendapat dana di perbankan namun bank belum melakukan penyaluran dalam kegiatan produktif," beber Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan, sulitnya bank untuk menyalurkan kredit menjadi pekerjaan rumah bagi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

KSSK perlu mendorong sektor keuangan terus bergerak dan menopang pemulihan ekonomi, meski secara umum kondisi bank cukup baik selama pandemi Covid-19.

Tercatat, rasio kredit macet atau NPL saat ini masih terjaga berkisar 3,24 persen.

"Tentu ini karena OJK melaksanakan relaksasi melalui POJK 42, yaitu relaksasi berdasarkan kriteria atau kualitas kreditnya (relaksasi kredit)," tutur Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyampaikan, KSSK harus mendorong bank untuk menata diri secara kuat.

Sebab ke depan, tantangan sektor keuangan baik di Indonesia maupun secara global akan terus mengalami peningkatan.

Tantangan ini dikombinasikan dengan perubahan ekonomi secara global, yakni pesatnya transaksi keuangan antar negara tanpa batas (borderless) dan perubahan pola konsumsi maupun demografi masyarakat.

"Borderless menimbulkan komplikasi maupun kesempatan. Perubahan demografi serta makin terjadinya mobilitas akan menjadi tantangan yang dihadapi sektor keuangan. Oleh karena itu, industri bank harus menata dirinya secara kuat," pungkas Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2021/09/22/183409326/sri-mulyani-saat-ini-kami-belum-lihat-bank-pulih-secara-kuat

Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke