Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Salah Satu Jenis Strategi Investasi, Apa Itu Dollar Cost Averaging?

Sebenarnya, tidak ada yang benar-benar bisa memberikan prediksi atau menebak secara akurat pergerakan pasar modal. Sehingga, dalam melakukan investasi, dibutuhkan strategi, tak semudah membeli di harga rendah dan menjual di harga tinggi.

Bagi investor pemula, salah satu penghambat untuk melakukan investasi yakni memahami kapan harus memulai dan kapan harus menjual.

Untuk itu, strategi investasi dollar cost averaging ini bisa dikatakan merupakan solusi bagi para investor pemula.

Namun sebenarnya, apa itu dollar cost averaging (DCA)?

Dikutip dari Business Insider, strategi dollar cost averaging merupakan salah satu strategi investasi yang digunakan untuk mengelola risiko dan imbal hasil.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pasar modal sulit untuk diprediksi dan sulit dipahami bagi pemula yang baru akan memulai investasi.

Sehingga, alih-alih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan investasi, dollar cost averaging adalah cara bagi investor pemula untuk memulai dengan menabung secara rutin.

Pengertian Dollar Cost Averaging

Dollar cost averaging adalah proses untuk menyebarkan transaksi investasi dengan memasukkan jumlah dana yang sama dalam beberapa waktu, alih-alih melakukan investasi dalam satu waktu sekaligus.

Sehingga bisa dikatakan, dengan dollar cost averaging, investor membagi porsi investasi secara rutin setiap bulan.

Dikutip dari Investopedia, dengan strategi investasi dollar cost averaging, Anda membeli sebuah aset untuk investasi secara rutin tanpa memandang harga aset tersebut.

Lalu bagaimana dampaknya terhadap investasi keseluruhan aset investasi Anda?

Dampaknya, strategi ini menghilangkah banyak mengurangi pekerjaan terkait dengan perhitungan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar dan membeli sebuah aset dengan harga terbaik.

Cara Kerja Dollar Cost Averaging

Forbes menjelaskan, lewat dollar cost averaging, investor menghilangkan emosi dari investasi dengan membeli sejumlah kecil aset dalam jumlah yang sama secara teratur, misalnya secara bulanan atau mingguan.

Artinya, ketika Anda membeli saham, dengan dollar cost averaging, Anda membeli dalam jumlah yang lebih sedikit ketika harga tinggi dan dalam jumlah yang lebih banyak ketika harga rendah.

Namun perlu diperhatikan, strategi dollar cost averaging hanya bisa bekerja dengan baik bila performa dari saham atau produk investasi yang dipilih terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu.

Untuk itu, Anda pun perlu mempelajari kinerja historis dari produk investasi tersebut.

Dikutip dari Investopedia, meski mengurangi risiko, tetap saja strategi ini tak bisa melindungi investor dari penurunan harga sebuah aset investasi.

Ide umum dari strategi ini muncul dengan asumsi, harga sebuah aset bakal terus naik.

Bila investor individu menggunakan strategi DCA tanpa memahami detil informasi atas perusahaan yang menerbitkan saham, pada akhirnya tetap akan berdampak buruk.

Lewat strategi ini, investor bakal terus membeli saham atau aset lain yang mereka pilih secara terus menerus ketika sebenarnya mereka harus melakukan aksi jual atas aset tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan, strategi dollar cost averaging bisa mengurangi risiko, namun Anda harus tetap berhati-hati dan memperhatikan kinerja sebuah perusahaan atau aset, sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Sementara itu, bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai pengertian investasi, Anda bisa membaca artikel berikut.

https://money.kompas.com/read/2021/09/27/144813426/salah-satu-jenis-strategi-investasi-apa-itu-dollar-cost-averaging

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke