Saat ini perseroan sedang memproses pemisahan Mind ID sebagai Holding BUMN Pertambangan dan Inalum Operating sebagai anak usaha yang khusus mengurusi operasional aluminium.
Direktur Utama Mind ID Orias Petrus Moedak mengatakan, rencana IPO Inalum Operating memang sudah masuk ke dalam rencana aksi korporasi oleh pemegang saham yakni Kementerian BUMN. Maka perlu dilakukan lebih dulu pemisahan antara Mind Id dan Inalum Operating.
Menurut diaa,Menteri BUMN Erick Thohir telah bersurat ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memohon pemisahan fungsi antara keduanya sehingga bisa diterbitkan payung hukum dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP).
"Kalau proses pemisahannya bisa terlaksana tahun ini atau awal tahun depan, diharapkan IPO (Inalum Operating) bisa terlaksana di akhir 2022. Setelah itu selesai, baru akan dibahas lebih lanjut persiapan untuk Mind ID (IPO)," ujar Orias dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (27/9/2021).
Sementara itu, Direktur Layanan Strategis Mind ID Ogi Prastomiyono menambahkan, dengan memisahkan diri, maka Mind ID akan fokus pada urusan strategis di dalam holding, termasuk potensi penciptaan pendanaan, sehingga tak tercampur dengan kegiatan operasional.
Sedangkan Inalum Operating akan berfokus pada urusan operasional pertambangan aluminium, sehingga diharapkan bisa semakin meningkatkan pangsa pasar. Menurut Ogi, pemisahan ini merupakan rencana akhir dari holdingisasi BUMN pertambangan yang dilakukan pada 2017 lalu.
"Struktur strategic holding diharapkan dapat mencitptakan sinergi dan efisiensi yang lebih optimal dalam penyusunan strategi serta pelaksanaan fungsi-fungsi pada aspek legal, research and development, business development, corporate finance, self services dan lainnya," ungkapnya.
Ia menjelaskan, setelah memisahkan diri, Mind ID secara holding akan tetap 100 persen dimiliki pemerintah.
Kemudian struktur akhir di bawah Mind ID akan ada kepemilikan saham PT Antam (Persero) Tbk 65 persen, PT Bukit Asam (Persero) Tbk 65,9 persen, PT Inalum (Persero) 100 persen, PT Timah Indonesia (Persero) Tbk 65 persen, dan PT Freeport Indonesia (PTFI) 51,2 persen.
"Mind ID juga nantinya bisa berkembang memiliki anak usaha lain yang saat ini dalam proses, seperti MIND ID Trading, IPMM (PT Indonesia Papua Metal Mineral), IBC (Indonesia Battery Corporation) kita punya 25 persen, dan PT Vale Indonesia 20 persen," jelas Ogi.
https://money.kompas.com/read/2021/09/28/060700226/inalum-ditargetkan-ipo-akhir-2022