JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi dua pabrik pakan ternak yang ada di Banten, Senin (27/8/2021) kemarin.
Dua lokasi itu adalah PT Japfa Comfeed dan PT Charoen Pokphand (CP) Indonesia.
Di sana, Mentan yang didampingi jajarannya memastikan dua perusahaan tersebut menyerap jagung dari petani dan stoknya tercukupi.
Syahrul bilang, setelah melihat langsung unit pengolahan yang ada, dalam setahun CP membeli sebanyak 2,5 juta ton jagung dari petani.
"Dan tadi kita coba cek semua proses yang ada di sini, mulai dari penerimaan sampai tracing dari mana jagung itu didapatkan, dan semua berjalan normal," ujar dia dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Selasa (28/9/2021).
Sementara itu, stok jagung yang dimiliki Charoen Pokphand diperkirakan cukup bertahan untuk 42 hari. Setelah itu, mereka akan membeli jagung lagi.
Mentan menilai, tidak ada gangguan antara ketersediaan dengan pihak-pihak pembeli.
"Memang ada delay time panen raya yang memungkinkan terjadinya perebutan stocking antara pedagang dan pengepul, dan dinamika itu menyebabkan kontraksi pada harga," ungkap Syahrul.
Kementan telah menghitung delay time tersebut terjadi 20 sampai dengan 30 hari. Sehingga, ketika panen raya, diharapkan harga jagung tidak anjlok dan berada pada titik keseimbangannya seperti biasanya.
Stok jagung diperkirakan akan bertambah, pasalnya beberapa sentra jagung memasuki masa panen yang akan berlangsung dari September hingga Oktober 2021.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP), stok jagung nasional pada minggu IV (20 September 2021) mencapai 2,75 juta ton.
Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27 persen) di pengepul, 423.502 ton (15 persen) di agen, 288.305 ton (11 persen) di pengecer, 276.300 ton (10 persen) di usaha lain atau pakan mandiri, dan sisanya 6 persen berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.
Syahrul mengaku telah mengecek dan semua dalam kondisi stabil, baik di Japfa dan Pokphand.
Dua perusahaan ini menjadi barometer dalam pembelian jagung, dan industri terbesar pakan ternak.
"Perintah Bapak Presiden agar semua menterinya turun. Saya bertanggung jawab di produksinya. Tentu ada menteri lain yang bertanggung jawab terhadap harga dan lainnya, dan kerja sama ini harus dilakukan dengan baik,” ujar dia.
https://money.kompas.com/read/2021/09/28/121116226/mentan-pastikan-kecukupan-pasokan-jagung-ke-perusahaan-pakan-ternak