Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Bergerak Positif pada Awal Perdagangan, Rupiah Justru Melemah

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.123,15 atau naik 10,04 poin (0,16 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.113,11.

Sebanyak 141 saham melaju di zona hijau dan 256 saham di zona merah. Sedangkan 172 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,31 triliun dengan volume 3,2 miliar saham.

Pagi ini bursa saham asia merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,77 persen, Shanghai Komposit 1,22 persen, Nikkei 2,59 persen, dan Strait Times 0,11 persen.

Sementara itu, Wall Street sudah ditutup merah dengan penurunan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,6 persen, indeks S&P 500 teperosok 2,04 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS, Nasdaq terkoreksi 2,83 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melemah pada Rabu (29/9/2021). Jika itu terjadi, IHSG diperkirakan bakal melanjutkan pelemahan setelah ditutup melemah pada Selasa (28/9/2021) di level 6.113,11, atau turun 9,38 poin (0,15 persen).

“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran tapering (The Fed), kenaikan yield US treasury serta minimnya sentimen dari dalam negeri,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg pukul 09.08 WIB, rupiah bergerak pada level Rp 14.314 per dollar AS, atau turun 42 poin (0,29 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.272 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terdorong oleh kenaikan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menyentuh level tinggi baru sejak 17 Juni 2021 di 1,55 persen. Kenaikan yield AS tersebut mendorong penguatan dollar AS.

“Nilai tukar rupiah kemungkinan bakal berakhir melemah lagi hari ini karena yield obligasi pemerintah AS kembali menunjukkan kenaikan. Kenaikan yield ini sebagai antisipasi pelaku pasar terhadap peluang tapering yang akan dilakukan di akhir tahun ini dan kemungkinan percepatan jadwal kenaikan suku bunga acuan AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Imbas dari ekspektasi akan tapering juga terlihat dari penurunan indeks saham Asia pagi ini mengikuti penurunan dalam indeks saham AS semalam. Hal ini juga menambah tekanan ke nilai tukar emerging termasuk rupiah lantaran pelaku pasar terlihat berupaya keluar dari aset berisiko.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak melemah pada kisaran Rp 14.300 per dollar AS hingga Rp 14.320 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 14.250 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/09/29/092911026/ihsg-bergerak-positif-pada-awal-perdagangan-rupiah-justru-melemah

Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke