Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rahasia Sukses Pempek Candy, Kuliner Andalan dan Favorit di Palembang

KOMPAS.com – Berkunjung atau berlibur ke Kota Palembang kurang lengkap rasanya jika belum mencicipi pempek.

Ya, makanan khas asal Palembang ini sudah menjadi kuliner populer yang merakyat. Tak hanya di Sumatera Selatan (Sumsel), tetapi juga di seluruh Indonesia.

Berkat popularitasnya, pempek pun membawa dampak positif dan peluang usaha bagi masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Palembang. Salah satunya usaha pempek legendaris Palembang milik Ahua dan Aeng, yaitu Pempek Candy.

Awalnya, usaha Pempek Candy dimulai dari garasi rumah Ahua dan Aeng pada 1994. Dengan kecintaan dan kemahiran dalam mengolah hidangan ikan, kedua ibu ini mampu menjadikan pempek sebagai salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat luas.

Berselang satu tahun, dengan bantuan modal yang minim dan dukungan dari keluarga, Ahua dan Aeng berhasil membuka usahanya di rumah toko (ruko) yang berada di Jalan Kapten A Rivai.

Kini, Pempek Candy dan berbagai menunya, telah dikenal kelezatannya secara luas. Ini pula yang membuat wisatawan, baik lokal maupun luar kota, jatuh hati dengan cita rasa Pempek Candy.

“Kami sangat bersyukur Pempek Candy dapat menjadi pilihan para wisatawan lokal Palembang maupun dari luar daerah sebagai oleh-oleh yang mereka bawa untuk kerabat,” ujar Manager Pempek Candy, Yona Lius Vita.

Selain cita rasa, menurutnya, kunci kesuksesan Pempek Candy tidak lepas dari usaha pihaknya dalam beradaptasi melewati zaman.

Untuk diketahui, selama 27 tahun, Pempek Candy harus bertahan dan memenangkan persaingan yang ketat di industri food and beverage (F&B), khususnya di Kota Palembang.

Melalui berbagai strategi dan inovasi tanpa henti, Pempek Candy berupaya menawarkan menu dan layanan menarik.

Dari varian menu, Pempek Candy menyajikan beberapa jenis pempek, seperti Pempek Kapal Selam, Pempek Lenjer, Pempek Telor, dan Pempek Adaan.

Bahkan, Pempek Candy memiliki satu menu yang belum banyak dijual oleh restoran lainnya, yakni "Pempek Kulit Cubit". Inovasi menu ini dihadirkan untuk menjadi diversifikasi bagi bisnis.

Dalam segi pelayanan, Pempek Candy juga memberikan kemudahan kepada pelanggan saat akan membeli produknya sebagai buah tangan.

Pada kesempatan itu, Yona mengaku, dari awal berbisnis hingga sekarang, proses produksi Pempek Candy dilakukan di satu tempat produksi dengan standar kebersihan yang terjaga.

“Bahan bakunya pun juga berasal dari daging ikan tenggiri segar dengan kualitas terbaik untuk menjaga konsistensi cita rasa pempek,” ucapnya.

Setelah melalui proses produksi, kata Yona, Pempek Candy kemudian didistribusikan ke-12 gerai cabang di Kota Palembang.

Beradaptasi dengan ekosistem digital

Rasa cinta terhadap Kota Palembang mungkin tidak cukup untuk membawa Pempek Candy menjadi gerai kuliner legendaris yang dikenal masyarakat luas di Tanah Air.

Yona menjelaskan, kunci keberhasilan Pempek Candy tidak hanya berasal dari kerja dengan hati, tetapi juga semangat tinggi dalam memperluas jangkauan usaha.

Oleh karenanya, sebut dia, pihaknya mulai melakukan adaptasi dan mengakrabkan Pempek Candy dengan ekosistem digital.

“Sejak 2012, Pempek Candy mulai aktif di media sosial (medsos) dan mengikuti perkembangan zaman. Kami pun masuk ke marketplace sehingga sekarang kami memiliki toko online,” imbuh Yona.

Tidak hanya toko online, ia menuturkan, pihaknya juga menerima layanan pembayaran digital seperti ShopeePay untuk memfasilitasi pelanggan dalam bertransaksi di gerai Pempek Candy.

Dengan ShopeePay, Yona mengaku semakin mudah dalam menjalankan bisnis. Ini juga menjadi nilai tambah bagi pelanggan.

Terlebih dalam situasi pandemi, layanan nirkontak seperti ShopeePay dinilai sangat relevan untuk transaksi pembayaran.

“Selain mempermudah transaksi pembayaran, kehadiran ShopeePay juga memberikan kami banyak ruang untuk memfasilitasi pelanggan dengan berbagai promo menarik,” ucap Yona.

Setelah menjadi merchant ShopeePay, ia merasa para #Candyholic lebih dimudahkan dan lebih tertarik untuk berbelanja.

Dari sisi penjual, Yona menyatakan, ShopeePay sangat membantu dalam proses pembukuan, karena setiap transaksi yang masuk akan tercatat secara otomatis.

“Adopsi digital yang kami lakukan, seperti penggunaan ShopeePay ini, sangat membantu kami dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas setiap gerai kami,” ujar Yona.

Ia menyadari, perpindahan Pempek Candy dari sistem konvensional ke digital telah berhasil mendongkrak omset usaha dan menarik lebih banyak pelanggan.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 sempat berdampak kepada para pemilik bisnis, baik skala kecil maupun besar, termasuk Pempek Candy.

Namun, dengan terintegrasi ke dalam ekosistem digital, seperti mengadopsi ShopeePay sebagai satu-satunya pembayaran digital dan layanan toko online, Pempek Candy mampu mempertahankan bisnis dan karyawannya.

Bahkan dengan adopsi teknologi dan ekosistem digital tersebut, ada keuntungan yang masuk lewat strategi penjualan secara online.

Pempek Candy sendiri telah bergabung sebagai merchant ShopeePay sejak 2019. Bergabungnya Pempek Candy dengan ShopeePay berhasil membawa restoran legendaris ini menjadi salah satu merchant favorit di Kota Palembang.

Nah, bagi Anda yang tertarik mencoba nikmatnya cita rasa Pempek Candy, dapat dengan mudah menemukan lokasi cabang Pempek Candy terdekat melalui fitur Deals Sekitarmu di aplikasi Shopee.

Adapun, untuk menambahkan kenikmatan berbelanja kuliner, pelanggan dapat menikmati cashback menarik apabila bertransaksi menggunakan ShopeePay di seluruh gerai Pempek Candy Palembang.

https://money.kompas.com/read/2021/09/29/194253826/rahasia-sukses-pempek-candy-kuliner-andalan-dan-favorit-di-palembang

Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke