Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Merger Perusahaan: Definisi, Manfaat, jenis, dan Contohnya

KOMPAS.com - Merger adalah istilah yang sudah tak asing lagi dalam dunia bisnis. Merger adalah dilakukan dalam rangka strategi perusahaan agar skala bisnisnya menjadi lebih besar. Apa itu merger?

Secara sederhana, merger adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih sehingga membentuk sebuah perusahaan baru hasil merger. 

Definisi merger adalah

Dikutip dari Investopedia, merger adalah kesepakatan yang menyatukan dua perusahaan yang sudah ada menjadi satu perusahaan baru. 

Ada beberapa jenis merger dan juga beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan apa itu merger. Selain merger, istilah lainnya yang hampir serupa namun tak sama adalah akuisisi.

Merger dan akuisisi biasanya dilakukan untuk memperluas jangkauan perusahaan, memperluas ke segmen baru, atau mendapatkan pangsa pasar.

Semua ini dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan pemegang saham. Seringkali, selama merger, perusahaan memiliki klausul khusus untuk mencegah pembelian atau merger oleh perusahaan lain. 

Sementara apabila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merger adalah diartikan dalam tiga pengertian. 

Tujuan dan manfaat merger adalah

Penyatuan dua perusahaan dalam merger ini biasanya dengan cara transfer kepemilikan melalui bertukar saham atau pembayaran tunai. Perusahaan baru hasil merger akan menerbitkan saham baru dengan kepemilikan saham secara proporsional.

Perusahaan hasil merger tentunya memiliki aset yang lebih besar karena perusahaan yang merger asetnya digabung. Dampak positif lainnya, perusahaan hasil merger adalah memiliki pasar yang lebih luas. 

Merger adalah penggabungan sukarela dari dua perusahaan dengan persyaratan yang sama secara luas menjadi satu badan hukum baru. Perusahaan-perusahaan yang setuju untuk bergabung kira-kira sama dalam hal ukuran, pelanggan, dan skala operasi. 

Untuk alasan ini, istilah "merger of equals" kadang-kadang digunakan. Akuisisi, tidak seperti merger, atau umumnya tidak sukarela dan melibatkan satu perusahaan secara aktif membeli yang lain.

Merger adalah paling sering dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar lebih banyak, mengurangi biaya operasi, memperluas ke wilayah baru, menyatukan produk bersama, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan laba, di mana semuanya harus menguntungkan pemegang saham perusahaan. 

Setelah merger, saham perusahaan baru didistribusikan kepada pemegang saham lama dari kedua bisnis asli.

Jenis dan contoh merger

Ada berbagai jenis merger di dalam bisnis, tergantung pada tujuan perusahaan yang terlibat. Di bawah ini adalah beberapa jenis merger yang paling umum.

1. Konglomerat

Konglomerat merger adalah penggabungan antara dua atau lebih perusahaan yang terlibat dalam kegiatan bisnis yang tidak terkait. Perusahaan dapat beroperasi di industri yang berbeda atau di wilayah geografis yang berbeda.

Konglomerat murni melibatkan dua perusahaan yang tidak memiliki kesamaan. Merger konglomerat terbentuk ketika The Walt Disney Company bergabung dengan American Broadcasting Company (ABC) pada tahun 1995.

2. Kongenerik

Kongenerik merger adalah juga dikenal sebagai penggabungan ekstensi produk. Pada tipe ini merupakan gabungan dari dua atau lebih perusahaan yang beroperasi di pasar atau sektor yang sama dengan faktor-faktor yang saling tumpang tindih, seperti teknologi, pemasaran, proses produksi, dan penelitian dan pengembangan (R&D). 

Penggabungan perluasan produk dicapai ketika lini produk baru dari satu perusahaan ditambahkan ke lini produk yang ada dari perusahaan lain. Ketika dua perusahaan menjadi satu di bawah perluasan produk, mereka dapat memperoleh akses ke kelompok konsumen yang lebih besar dan, dengan demikian, pangsa pasar yang lebih besar. 

Contoh merger kongenerik adalah penyatuan Citigroup tahun 1998 dengan Travellers Insurance, dua perusahaan dengan produk pelengkap antara perbankan dan asuransi.

3. Perluasan pasar

Merger jenis ini terjadi antara perusahaan yang menjual produk yang sama tetapi bersaing di pasar yang berbeda. Perusahaan yang terlibat dalam merger perluasan pasar berusaha untuk mendapatkan akses ke pasar yang lebih besar dan, dengan demikian, basis konsumen yang lebih besar. Untuk memperluas pasar mereka, Eagle Bancshares dan RBC Centura bergabung pada tahun 2002.

4. Merger horisontal

Merger horizontal terjadi antara perusahaan yang beroperasi di industri yang sama. Merger biasanya merupakan bagian dari konsolidasi antara dua atau lebih pesaing yang menawarkan produk atau layanan yang sama. 

Merger seperti itu biasa terjadi di industri dengan lebih sedikit perusahaan, dan tujuannya adalah untuk menciptakan bisnis yang lebih besar dengan pangsa pasar dan skala ekonomi yang lebih besar karena persaingan di antara perusahaan yang lebih sedikit cenderung lebih tinggi. 

Penggabungan Daimler-Benz dan Chrysler tahun 1998 dianggap sebagai merger horizontal.

5. Vertikal merger

Vertikal merger adalah terjadi ketika dua perusahaan yang beroperasi pada tingkat yang berbeda dalam rantai pasokan industri yang sama menggabungkan operasi mereka. 

Penggabungan tersebut dilakukan untuk meningkatkan sinergi yang dicapai melalui pengurangan biaya, yang dihasilkan dari penggabungan dengan satu atau lebih perusahaan pemasok. 

Salah satu contoh paling terkenal dari merger vertikal terjadi pada tahun 2000 ketika penyedia internet America Online (AOL) bergabung dengan konglomerat media Time Warner.

Contoh merger di Indonesia

Ada banyak contoh perusahaan besar di Indonesia yang melakukan merger. Merger terbaru adalah penggabungan bank syariah milik bank BUMN yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia. 

https://money.kompas.com/read/2021/10/09/074259726/apa-itu-merger-perusahaan-definisi-manfaat-jenis-dan-contohnya

Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke