Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krisis Energi Ancam Berbagai Negara di Dunia, Apa Penyebabnya?

Fenomena ini sedang diwaspadai oleh para petinggi negara. Pasalnya musim dingin segera tiba, sehingga permintaan terhadap komoditas energi terus akan terus meningkat.

Kelangkaan dan kenaikan harga komoditas energi di sejumlah negara disebabkan oleh terus pulihnya permintaan, setelah terdampak oleh pandemi.

Sementara dari sisi pasokan, negara-negara Eropa khususnya, tengah dihadapi oleh fenomena cuaca ekstrem, sehingga mempengaruhi kemampuan produksinya.

“Lonjakan harga ini menjadi krisis yang tidak terduga, di tengah gentingnya keadaan,” ujar Kepala Energi Uni Eropa, Kadri Simson, dikutip dari CNN, Senin (11/10/2021).

Di Eropa sendiri, harga gas alam ekuivalen minyak mentah saat ini diperdagangkan di kisaran harga 230 dollar AS per barrel, meroket 130 persen sejak awal September lalu, dan telah menguat 8 kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Simson mengatakan, meskipun tidak mudah, saat ini tugas utama pemerintah ialah mengurangi dampak kenaikan harga energi di level masyarakat.

“Prioritas utama ialah untuk mengurangi dampak sosial dan melindungi masyarakat,” katanya.

Bukan hanya di Eropa, di negara-negara Asia Timur, biaya produksi gas alam telah naik 85 persen sejak awal September, dan saat ini mencapai sekitar 204 dollar AS per barrel setara minyak.

Sementara itu di Amerika Serikat walaupun masih lebih rendah, biaya produksi dan ekspor gas alam di Negeri Paman Sam itu telah mencapai level tertinggi dalam kurun waktu 13 tahun terakhir.

Krisis energi yang dihadapi oleh negara-negara di belahan dunia ini diproyeksi tidak akan menemukan solusi yang mudah.

Sebab, kenaikan harga murni disebabkan oleh ketidakselarasan antara permintaan yang tengah meroket dan pasokan yang tengah menurun.

“Tidak pernah sebelumnya harga energi menguat begitu cepat,” ucap analis energi Société Générale.

https://money.kompas.com/read/2021/10/11/084000826/krisis-energi-ancam-berbagai-negara-di-dunia-apa-penyebabnya-

Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke