Sharon bisa "mengambil alih" posisi Erick melalui program Girls Take Over 2021 yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian BUMN dan Plan Indonesia. Tujuannya untuk mendukung kesetaraan gender dalam dunia kerja, khususnya di lingkungan BUMN.
Sharon berkesempatan "menjadi" Menteri BUMN selama 24 jam sepanjang Kamis (30/9/2021) hingga Jumat (1/10/2021).
Perempuan muda berusia 24 tahun itu bercerita, dirinya mendapat kepercayaan dari Erick untuk memimpin rapat, memberikan arahan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU), hingga melakukan tinjauan langsung ke kantor Telkomsel, anak usaha dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
"Di situ saya melihat betul bagaimana Pak Menteri memberikan dukungan emosional kepada saya. Juga diberikan kepercayaan dan kesempatan yang luar biasa untuk saya yang masih kaum muda untuk memberikan arahan," ungkap Sharon dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Senin (11/10/2021).
Ia mengungkapkan, dalam rapat yang dipimpinnya ada beberapa topik yang diangkat terkait kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Rapat itu diikuti oleh Erick, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, dan seluruh deputi Kementerian BUMN.
Pada kesempatan itu, Sharon memberikan masukan pogram terkait kepemimpinan BUMN yakni dalam program mentoring dan coaching yang sudah berjalan saat ini di lingkungan perusahaan pelat merah. Ia menilai perlu komunikasi antara perempuan di level atas manajemen dan pegawai perempuan lainnya.
Menurut Sharon, hal itu penting karena akan ada keterkaitan saat seorang pemimpin perempuan turun langsung membagikan pengalamannya hingga bisa mencapai posisi top management
"Jadi bisa empowering untuk tumbuhkan semangat kepada pegawai-pegawai perempuan lainnya," kata dia.
Selain itu, Sharon juga mengusulkan untuk dibentuk kelompok-kelompok mentoring yang berfungsi menjadi wadah bagi mentor dan mentee untuk saling berbagai cerita pengalaman, tantangan, hingga solusi untuk menghadapi persoalan.
"Ini dilakukan secara grup, jadi membangun networking dan feedback satu sama lain," imbuhnya.
Selain itu, ia juga membahas tentang pentingnya dana CSR dialokasikan untuk pendidikan anak-anak perempuan di Indonesia Timur. Menurutnya, mereka memiliki potensi untuk ditingkatkan kapabilitasnya sehingga bisa menjadi pemimpin di masa depan.
Tak hanya itu, Sharon menyoroti pula pentingnya program mendukung UMKM naik kelas bisa dibarengi dengan adanya pendampingan pada perempuan-perempuan Indonesia, guna meningkatkan kapabilitasnya dalam berinovasi menghasilkan produk bernilai ekonomi.
"Pendampingan itu supaya meningkatkan kapabilitas perempuan-perempuan untuk membuat karya-karya yang lebih baik. Sehingga ketika UMKM-nya naik kelas, perempuannya juga lebih berdaya," ungkap Sharon.
Setelah "menjadi" Menteri BUMN, Sharon mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran berharga. Ia pun menilai, Erick menjadi salah satu pemimpin yang memang serius dalam mendukung peran pemimpin perempuan di dunia kerja.
"Dari rangkaian (tugas sebagai Menteri BUMN) yang saya ikuti, saya bisa sampaikan, Pak Menteri (Erick) adalah sosok role model buat saya, yang memang mendukung kepemimpinan perempuan dan kaum muda di dunia kerja, dan itu benar-benar bisa kita implementasikan," pungkas Sharon.
https://money.kompas.com/read/2021/10/11/193000926/sharon-florencia-ceritakan-pengalaman-ambil-alih-posisi-erick-thohir