Dari jumlah peserta yang berubah status, perbandingan antara peserta yang menjadi pelaku wirausaha dan karyawan hampir berimbang.
Fakta survei tersebut dikemukakan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam pelaksanaan Virtual Career Fair JobStreet Indonesia, Senin (11/10/2021).
"Proporsi hampir 50:50 antara mereka yang sebelumnya menganggur kemudian menjadi wirausahawan dan karyawan itu konsisten dengan data serupa pada 2020," ujarnya secara virtual.
Hingga pelaksanaan Gelombang 21, Program Kartu Prakerja telah menjangkau 11,4 juta penerima. Rata-rata peserta program Kartu Prakerja mengambil dua pelatihan atau lebih.
Bahkan, ada juga peserta yang sampai menyelesaikan 10 pelatihan dengan dana Rp 1 juta yang tersedia.
"Yang seperti ini sangat kami apresiasi. Kami mendorong para penerima Prakerja untuk membeli pelatihan sebanyak mungkin sebelum 30 November 2021, kemudian latihlah kemampuan itu secara berulang-ulang, karena akan memperkuat posisi teman-teman untuk melamar pekerjaan," ucapnya.
Pada kesempatan itu, juga dipaparkan beberapa pelatihan pada program Kartu Prakerja yang banyak diminati, antara lain pelatihan penjualan dan pemasaran online, Microsoft Office, Bahasa Inggris, Ternak Lele, Hidroponik, hingga persiapan International English Language Testing System (IELTS).
Tak lupa dia menginformasikan bahwa Program Kartu Prakerja masih akan dilanjutkan pada 2022, termasuk dengan persiapan-persiapan memasuki skema normal.
“Seiring nanti dimulainya pelatihan tatap muka, kami akan memperbaiki fitur-fitur yang ada. Misalnya, kalau sekarang Prakerja masih memakai web based, nanti akan memakai mobile apps dan banyak hal yang akan dikembangkan. Integrasi sistem dengan job portal juga menjadi prioritas penting," kata Denni.
https://money.kompas.com/read/2021/10/11/210000426/direktur-pmo--sepertiga-dari-peserta-kartu-prakerja-telah-berwirausaha-dan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.