Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Perubahan Iklim Semakin Nyata, Schneider Electric Serukan Percepatan Dekarbonisasi

KOMPAS.com – Dampak perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini semakin nyata. Sebagai contoh, gumpalan es di kutub kerap mencair akibat suhu bumi yang kian memanas. Hal ini menimbulkan efek domino yang menyebabkan meningginya batasan air laut di sejumlah wilayah bumi.

Bila upaya dekarbonisasi tidak dilakukan segera, hal lebih buruk bisa saja terjadi.
Hal tersebut dikatakan oleh Chairman and CEO Schneider Electric Jean-Pascal Tricoire dalam acara Innovation Summit World Tour 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (12/10/2021).

Tricoire mengatakan, dunia harus mempercepat dekarbonisasi dan mengurangi separuh emisi karbon dioksida pada 2030.

Dalam studi riset terbaru Schneider Electric bertajuk ‘The 2030 Imperative: A Race Against Time’, dunia harus mengurangi emisi karbon sebesar 30-50 persen pada dekade ini untuk membatasi kenaikan suhu ke ambang batas 1,5 derajat Celcius seperti yang telah ditetapkan oleh Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC).

“Untuk mewujudkannya, kami menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan dan perusahaan di seluruh dunia untuk melakukan upaya dekarbonisasi 3-5 kali lebih besar dari sebelumnya,” kata Tricoire dalam sambutannya.

Menurutnya, perusahaan yang bergerak di industri berat dinilai memiliki peran penting dalam hal dekarbonisasi. Perusahaan pun bisa menerapkan teknologi digital dan meningkatkan elektrifikasi sebagai cara tercepat untuk mengupayakan dekarbonisasi bangunan, transportasi, dan operasional industri di lingkungan kerja.

Schneider Electric, lanjut Tricoire, saat ini sudah menjadi bagian dari solusi untuk membantu banyak perusahaan mempercepat upaya dekarbonisasi.

“Sesuatu yang dibutuhkan perusahaan saat ini adalah mitra tepercaya yang dapat menggabungkan perencanaan strategis dan penetapan target dengan rekam jejak implementasi solusi yang terbukti memberikan hasil berkelanjutan,” katanya.

Sebagai informasi, Schneider Electric merupakan salah satu pionir perusahaan yang fokus dalam efisiensi energi, pengelolaan energi, pengadaan energi terbarukan, pelaporan karbon, penilaian risiko iklim, dan dekarbonisasi rantai pasokan.

Perusahaan asal Prancis itu juga menyediakan perangkat lunak dan layanan konsultasi kepada lebih dari 30 persen anggota perusahaan Fortune 500, seperti Johnson & Johnson, Walmart, Faurecia, Kellogg, Takeda, Velux Group, Unilever, dan T-Mobile.

Sebagai bagian dari ambisinya untuk mendorong inovasi berkelanjutan dan membangun roadmap net-zero emission, Schneider Electric juga turut membantu perusahaan di banyak sektor untuk berinovasi dan beralih ke sistem terbuka yang dapat dioperasikan secara digital.

“Konvergensi antara digital dan listrik dalam skala besar dengan perangkat lunak menjadi salah satu solusi. Listrik membuat energi menjadi hijau dan vektor terbaik untuk dekarbonisasi. Digital membuat energi menjadi cerdas untuk mendorong efisiensi dan menekan pemborosan. Konvergensi ini menghasilkan electricity 4.0,” ujar Tricoire.

Tricoire pun menjabarkan beberapa inovasi yang telah dihadirkan oleh Schneider Electric dalam rangka percepatan dekarbonisasi. Berikut ulasannya.

1. Data center

Schneider Electric baru saja meluncurkan APC Smart Uninterruptable Power Supply (UPS) Ultra 5kW. UPS ini dirancang untuk memberikan lebih banyak daya, fleksibilitas, dan pemantauan cerdas dengan ukuran terkecil.

Dengan pemanfaatan alat tersebut, sejumlah pengguna jasa data center Schneider Electric pun telah mengurangi jejak karbon mereka sebesar 37 persen.

2. Smart home

Schneider Electric juga telah meluncurkan serangkaian solusi smart sustainable home yang membantu mengurangi pemborosan energi di dalam rumah. Untuk diketahui, rumah tangga diproyeksikan menjadi konsumen listrik terbesar dan penyumbang emisi karbon terbesar sebesar 34 persen pada 2050.

3. Jaringan listrik digital

Jaringan listrik digital menjadi inovasi terdepan untuk dekarbonisasi di lingkungan perusahaan. Schneider Electric pun meluncurkan rangkaian teknologi SF6 untuk mewujudkan net-zero emission.

Adapun teknologi tersebut turut diperkuat oleh RM AirSeT Ring Main Unit, Switchgear Modular, dan MCSeT Active Medium Voltage Air Insulated Distribution Switchboard.

4. Sistem distribusi listrik cerdas

Schneider Electric meluncurkan berbagai produk tegangan rendah berupa TeSys Giga, Canalis Busbar, PrismaSeT Active, New Gen ComPacT, TransferPacT, dan produk digital EcoStruxure Power yang disinyalir lebih aman dan memenuhi asas keberlanjutan.

Dengan upaya yang telah dilakukan tersebut, Schneider Electric percaya bahwa semua pihak bisa mempercepat target dekarbonisasi demi bumi tercinta.

https://money.kompas.com/read/2021/10/13/113143426/dampak-perubahan-iklim-semakin-nyata-schneider-electric-serukan-percepatan

Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke