Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Stafsus Erick Thohir Bantah Ada Utang Tersembunyi dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah soal adanya "utang tersembunyi" dalam pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Menurut dia, semua pinjaman yang dilakukan dalam proyek tersebut semuanya tercatat di Bank Indonesia (BI).

"Ini ya jadi informasi yang mengatakan bahwa utang tersebut di proyek kereta cepat itu enggak benar sama sekali, karena pinjaman yang dilakukan KCIC itu tercatat di BI. Jadi informasi itu enggak benar, sama sekali tidak ada. Tidak ada utang tersembunyi yang dilakukan oleh konsorsium di KCIC untuk melakukan pembangunan di Kereta Cepat Jakarta-Bandung," ujar Arya dalam keterangannya, Sabtu (16/10/2021).

Arya berharap agar isu "miring" mengenai utang tersembunyi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut bisa segera diluruskan. Hal itu bisa dibuktikan di BI.

"Jadi bisa langsung aja ke BI, kan bisa dicek juga apakah benar pinjaman tersebut tersembunyi atau enggak diketahui BI. Kita tau bahwa yang namanya tersembunyi enggak tercatat, ini tercatat. Semua itu tercatat, jadi ini skalian membantah ya informasi itu, jadi enggak benar, ini real bahwa tidak ada sama sekali," kata dia.

Menurut Arya, semua pinjaman tersebut tercatat dalam Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) di BI. Untuk itu, tak ada yang namanya utang tersembunyi dalam penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Kan kita tahu juga ini kan lagi ramai ya masalah kereta cepat, jadi kita harapkan jangan jadi semu dan tendensius ke mana-mana, bisa bahaya, nanti enggak bagus, sementara real-nya enggak seperti itu," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Indonesia tercatat memiliki utang tersembunyi dengan China sebesar 17,28 miliar dollar AS. Angka ini setara dengan Rp 245,3 triliun (kurs Rp 14.200 per dollar AS).

Utang tersembunyi itu disampaikan oleh AidData, sebuah lembaga riset internasional lewat laporan "Banking on the Belt and Road: Insight from a new global dataset of 13.427 Chinese Development Projects.

Menanggapi hal itu, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo menjelaskan, utang tersembunyi (hidden debt) yang tercantum dalam AidData bukan berarti pemerintah tidak melaporkan utang alias sembunyi-sembunyi berutang.

Hidden debt adalah utang nonpemerintah. Tapi jika terjadi wanprestasi, berisiko kepada pemerintah.

"Saya klarifikasi sejak awal. Hidden debt versi AidData tak dimaksudkan sebagai utang yang tak dilaporkan atau disembunyikan. Jadi di titik ini kita sepakat, ini bukan isu transparansi," kata Yustinus dalam akun Twitternya, @prastow, Jumat (15/10/2021).

https://money.kompas.com/read/2021/10/16/123000826/stafsus-erick-thohir-bantah-ada-utang-tersembunyi-dalam-proyek-kereta-cepat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke