Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manfaatkan Teknologi, Pembudidaya Ikan di Tulungagung Bisa Jual 35 Ton Ikan Per Bulan

Salah satu yang memanfaatkan adalah di bidang akuakultur atau para pembudidaya ikan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Kabupaten ini termasyhur sebagai daerah penghasil ikan konsumsi seperti patin, lele, gurami, tombro, nila hitam, dan tawes. Tercatat ada 12.220 orang pembudidaya ikan yang menggantungkan mata pencahariannya dari ikan konsumsi di 12 kecamatan seperti Ngunut, Rejotangan, Sumbergempol, Boyolangu, Kedungwaru, Ngantru, dan Kauman.

Meskipun tinggal di daerah berstatus Sentra Perikanan Budidaya, namun para pembudidaya ikan dari Tulungagung tidak lepas dari masalah klasik tingginya biaya produksi akibat harga pakan yang mahal.

Padahal pakan merupakan komponen utama dalam struktur budidaya perikanan. Ditambah dengan cukup seringnya ikan hasil panen tidak bisa dijual akibat fluktuasi harga yang cenderung merugikan pembudidaya.

Hal inilah yang menjadi keluhan oleh Muktasim, salah seorang pembudidaya ikan patin dari Tulungagung.

Dalam kondisi sulit seperti itu, ia mengatakan, para pembudidaya tidak memiliki pilihan lain kecuali menjual ikan dengan harga yang ditentukan sepihak oleh pembeli.

Kondisi seperti itu tidak asing karena Muktasim sudah mengalaminya sejak 1996 lalu, saat dirinya pertama kali menekuni profesi sebagai pembudidaya ikan.

Namun hal tersebut berubah sejak 2019, ketika seorang temannya memperkenalkan metode budidaya ikan berbasis teknologi yang diusung eFishery.

“Bergabung dengan eFishery ada banyak manfaat yang saya rasakan. Terutama mereka memberikan solusi masalah pakan berupa efisiensi pakan menggunakan mesin pelontar otomatis dan pinjaman pakan, serta membantu membuka jaringan pemasaran,” ujar Muktasim saat diskusi virtual bersama Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Sementara itu Co-founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, dengan memanfaatkan teknologi, ada banyak manfaatnya yang didapat pembudidaya ikan.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya akan terus berekspansi dalam memenuhi kebutuhan penggunanya

“Kami percaya dengan penerapan teknologi akan membawa dampak positif, begitupun di industri akuakultur yang menjadi fokus kami. Ketersediaan nutrisi yang terjangkau dan proses produksi pangan yang berkelanjutan bisa menjadi solusi untuk masalah ini, dan perikanan punya potensi sangat besar untuk mengambil peranan penting dalam mewujudkan hal tersebut," kata Gibran.

https://money.kompas.com/read/2021/10/18/190000726/manfaatkan-teknologi-pembudidaya-ikan-di-tulungagung-bisa-jual-35-ton-ikan-per

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke