Dia berharap, generasi milenial bisa berperan aktif mengeksplorasi dan berkontribusi dalam inovasi teknologi digital, tak hanya mengadopsi teknologi digital buatan luar negeri.
Akselerasi digital adalah salah satu fenomena global yang mampu membuat sebuah negara dianggap pecundang atau pemenang (winner). Selain digitalisasi, dua tantangan lainnya adalah pandemi dan perubahan iklim (climate change).
"Saya harap seluruh jajaran melakukan adopsi teknologi, namun kita juga menjadi negara yang mampu ikut berkontribusi dalam inovasi dan terus mengeksplorasi perubahan akibat adanya teknologi digital di berbagai segmen kehidupan masyarakat," kata Sri Mulyani dalam webinar Festival Transformasi Kementerian Keuangan, Selasa (19/10/2021).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, Indonesia termasuk negara yang memiliki keuntungan lantaran mendapat bonus demografi.
Bonus demografi adalah perubahan struktur umur penduduk, di mana penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang usia non produktif.
"Sebagian besar masyarakat merupakan segmen masyarakat muda. Itu suatu advantage karena dengan demografi mereka lebih mampu beradaptasi, tidak terkunci di dalam sebuah mindset dan kekolotan yang menyebabkan kita tidak mampu berubah," ucap Sri Mulyani.
Namun kata Sri Mulyani, bonus demografi tak serta-merta membuat suatu negara bertumbuh positif jika tidak dimanfaatkan dengan baik.
Oleh karena itu, peran keuangan negara sangat penting untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) berkompeten. Sebab SDM merupakan aset yang paling utama untuk membangun negeri.
"Apalagi manusia yang sekarang demografinya masih muda, dia menjadi aset yang luar biasa apabila kita bisa tingkatkan kemampuan, entah dari sisi pendidikan, skill, mindset, karakter, value, maupun kesehatan dan dalam menciptakan sebuah lingkungan dan sistem sosial yang baik," jelas Sri Mulyani.
Adapun peran keuangan negara ditujukan untuk mereformasi bidang pendidikan maupun kesehatan. Begitupun menjamin masyarakat miskin mendapat haknya melalui jaring pengaman sosial (bansos).
"Ini peranan keuangan negara menjadi penting. Tidak hanya dukungan policy, regulasi, transformasi, dan reformasi bidang pendidikan dan kesehatan, namun kita juga aktif terus berinovasi dari sisi inovasi kebijakan negara yang inklusif," tutup Sri Mulyani.
https://money.kompas.com/read/2021/10/19/174915326/tak-ingin-ri-jadi-negara-pecundang-sri-mulyani-andalkan-anak-muda