Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Tips Memilih "Rekan Bisnis" Tepat demi Kesuksesan Usaha

KOMPAS.com - Dalam berbisnis, seseorang tidak hanya bergantung pada urusan "modal" semata. Dibutuhkan pula rekan bisnis yang tepat sebagai salah satu faktor penentu kesuksesan berbisnis.

Hal itu diakui Co-founder dan Director of Anomali Coffee & Pipiltin Cocoa, Irvan Helmi dan Co-founder sekaligus CEO Burgreens & Green Rebel, Helga Angelina.

Dalam gelaran ShopeePay Talk bertema "Selektif Pilih Teman Dagang, Bisnis Makin Langgeng” yang berlangsung secara virtual, Selasa (19/10/2021), mereka mengaku bahwa merintis bisnis bersama rekan yang tepat akan dapat mengakselerasi performa sebuah bisnis.

Sebab, kehadiran individu lain di dalam bisnis dapat memperluas perspektif, menambah teman bertukar pikiran, menyeimbangkan beban pekerjaan, hingga sinergi modal usaha.

Setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih rekan bisnis, baik bersama orang yang baru dikenal, teman dekat, pasangan, hingga keluarga.

Namun, terlepas dari status hubungan yang telah dibangun dengan rekan bisnis tersebut, penilaian awal saat memilih rekanan harus tetap dilakukan secara objektif.

Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari mengatakan, fase awal dalam membangun sebuah bisnis membutuhkan persiapan yang sangat kompleks.

“Untuk itu, menggandeng rekan bisnis dapat menjadi salah satu solusi efektif karena sinergi dari beberapa individu. Hal ini sekaligus dapat membantu meningkatkan efektivitas setiap proses yang ada di dalamnya,” jelas dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Kendati demikian, kata Eka Nilam, memilih rekan bisnis yang tepat juga bukan perkara mudah dan butuh persiapan yang matang.

Oleh karenanya, ia mengatakan, ShopeePay Talk kali ini menghadirkan tiga narasumber untuk mengupas pandangan holistik seputar strategi mencari dan menjaga komunikasi yang sehat dengan rekan bisnis.

Ingin tahu apa saja kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam memilih rekan bisnis? Simak ulasan mengenai tips menentukan rekan bisnis yang dirangkum dari pengalaman Irvan Helmi, Helga Angelina, serta paparan strategi dari psikiater Jiemi Ardian.

1. Keterampilan berbeda, tujuan tetap sama

Mencari rekan bisnis dengan keterampilan berbeda dapat menjadi fondasi pertama yang dibutuhkan dalam mengembangkan bisnis.

Pada dasarnya, setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keterampilan berbeda akan dapat membantu para pemilik bisnis untuk saling melengkapi satu sama lain dalam mendorong perkembangan bisnis.

Co-Founder and Director of Anomali Coffee & Pipiltin Cocoa Irvan Helmi mengatakan, memilih rekan bisnis bukan hanya didasarkan pada alasan "kenal sudah sejak lama".

“Meskipun memilih bekerja sama dengan sahabat lama dan kakak saya sebagai rekan bisnis, tetapi saya tidak pernah mengenyampingkan kriteria utama dari seorang rekan bisnis yang baik, yaitu adanya perbedaan keterampilan untuk saling melengkapi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Irvan menjelaskan, di Anomali Coffee, dirinya lebih fokus menangani hal yang berhubungan dengan marketing dan kualitas produk.

Sementara itu, rekannya semasa di bangku sekolah menengah atas (SMA), Agam, fokus menangani keuangan bisnis dan strategi bisnis secara garis besar.

“Alhasil, saya banyak belajar dari Agam tentang strategi menjalankan bisnis. Dari pengalaman tersebut, saya terapkan saat membangun Pipiltin Cocoa bersama kakak,” ucap Irvan.

Sama seperti dirinya, sang kakak juga fokus menangani strategi marketing Pipiltin Cocoa karena memiliki kemahiran di bidang ini.

Menurut Irvan, perbedaan keterampilan tersebut dapat menjadi sebuah nilai tambah yang membuat bisnisnya memiliki perspektif lebih luas dalam mencapai tujuan bisnis.

2. Berkomitmen kuat dan mengutamakan profesionalitas

Selain keterampilan, dibutuhkan pula rekan bisnis yang mampu mengemban komitmen dengan kuat.

Dengan komitmen kuat, maka tiap individu yang terlibat di dalam suatu usaha akan bersedia mengenyampingkan keakuan. Ini sekaligus membuat mereka fokus memberikan 100 persen usahanya untuk mencapai tujuan bisnis yang telah dirancang bersama.

Co-founder dan CEO Burgreens & Green Rebel Helga Angelina mengatakan, bisnis merupakan usaha jangka panjang yang harus terus diupayakan.

“Ketika memutuskan untuk membangun Burgreens bersama Max yang merupakan pacar saya pada saat itu, kami menyepakati beberapa hal mendasar yang dituangkan ke dalam perjanjian kerja sama secara sah,” imbuh Helga.

Dengan perjanjian tersebut, sebut dia, dirinya bisa menjaga profesionalitas berbekal komitmen yang telah ditentukan bersama.

Bahkan, Helga dan Max dalam membesarkan bisnisnya tidak lagi membawa status teman, pacar, atau saudara, tetapi semua dilakukan atas kelangsungan bisnis dan tujuan bersama.

“Bagi saya, memilih rekan bisnis yang mau dan mampu memegang teguh komitmen dapat membantu kami dalam mendorong pertumbuhan bisnis,” ujarnya.

3. Memiliki nilai-nilai kehidupan yang sama

Setiap orang memiliki nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang teguh dalam menjalani kehidupan, termasuk berbisnis.

Penting bagi pelaku bisnis untuk memahami nilai-nilai hidup yang dipegang teguh oleh rekan bisnis mereka.

Dengan memiliki beberapa nilai kehidupan yang sama akan dapat membantu pelaku usaha untuk saling memahami dan menciptakan hubungan bisnis yang lebih langgeng.

“Kepribadian setiap orang memang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, perbedaan tersebut dapat disatukan dengan nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang teguh,” ujar Psikiater Jiemi Ardian.

Menurutnya, kedua individu atau lebih dapat dikatakan cocok satu sama lain untuk menjalin hubungan bisnis jangka panjang apabila mereka memegang beberapa nilai-nilai kehidupan yang saling beririsan.

Misalnya, kata Jiemi, kedua individu tersebut sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran, maka mereka pun akan cenderung menjalankan bisnis dengan saling terbuka dan jujur dalam berkomunikasi.

“Setiap individu yang memegang beberapa nilai kehidupan yang sama akan lebih mudah untuk saling memahami dan berempati satu sama lain sehingga dapat lebih bijak saat menghadapi konflik bersama,” ucapnya.

Sebagai informasi, “ShopeePay Talk” merupakan sebuah platform diskusi interaktif bulanan yang diinisiasi oleh ShopeePay.

ShopeePay Talk akan terus dihadirkan setiap bulan dengan tema-tema yang menarik untuk berdiskusi dan berbagi informasi dari perspektif bisnis secara ringan, trendy, serta insightful.

Anda dapat menantikan ShopeePay Talk episode berikut dengan tema dan narasumber menarik lainnya.

Apabila ingin mendapatkan layanan terbaik dari ShopeePay, Anda bisa mengunduh aplikasi Shopee secara gratis melalui App Store atau Google Play.

https://money.kompas.com/read/2021/10/20/095352126/3-tips-memilih-rekan-bisnis-tepat-demi-kesuksesan-usaha

Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke