Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos Twitter Sebut AS Bakal Alami Hiperinflasi, Apa Itu?

Dilansir dari CNBC, Dorsey  melalui akun Twitternya, @jack, pun menekankan, fenomena inflasi tersebut bisa menjadi kian buruk dan menyebabkan hiperiflasi.

"Hiperinflasi akan mengubah segalanya. Ini benar-benar sedang terjadi," ujar Dorsey melalui akun Twitternya.

Selain itu, muncul kekhawatiran kondisi bakal kian buruk dan pihak pembuat kebijakan pun telah menganitipasi hal tersebut.

Sebenarnya, apa itu hiperinflasi?

Hiperinflasi adalah kondisi di mana laju inflasi di sebuah negara tidak terkendali. Sehingga, kenaikan harga-harga terjadi secara signifikan. Hal itu bisa memincu kondisi perekonomian yang tidak stabil dan terjadi ketimpangan.

Pasalnya, biasanya, kenaikan harga dibarengi dengan pendapatan masyarakat.

Hiperinlfasi terjadi jika inflasi melebihi 50 persen, bahkan bisa menyentuh lebih dari 100 persen hanya dalam waktu sebulan.

Oleh karena itu, peran bank sentral dan pemerintah sangat penting untuk memantau harga-harga komoditas dan mengelola laju inflasi.

Pada Jumat (22/10/2021) lalu, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, Jerome Powell pun mengakui adanya tekanan dari sisi inflasi bakal terjadi lebih lama ketimbang yang telah diproyeksi.

Meski demikian, ia menekankan kondisi bisa kian membaik menuju tahun depan.

Powell pun menambahkan, ia memproyeksi The Fed bakal mulai menarik beragam kebijakan luar biasa yang disediakan bank sentral untuk mendukung perekonomian yang menurut pengritik telah menyebabkan laju inflasi.

Sebagai tambahan, Dorsey pun mengatakan, hiperinflasi tak hanya terjadi di Amerika Serikat saja, namun juga di seluruh dunia.

"Hiperinflasi akan terjadi di Amerika Serikat dalam waktu dekat, dan di seluruh dunia," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2021/10/24/175452426/bos-twitter-sebut-as-bakal-alami-hiperinflasi-apa-itu

Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke