Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Batu Bara cs Melonjak, Penerimaan Pajak Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga komoditas pertambangan seperti batu bara mengerek penerimaan pajak di kuartal III tahun 2021.

Penerimaan pajak dari sektor tersebut bahkan tembus 3 kali lipat sepanjang kuartal III.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, penerimaan pajak dari sektor pertambangan naik 317,6 persen (yoy).

Padahal, di dua kuartal sebelumnya, pajak dari sektor pertambangan -18 persen (yoy) dan -7,3 persen (yoy).

"Kalau liat growth di kuartal III saja, karena kuartal II dan kuartal I masih negatif, tapi kalau kuartal III sektor pertambangan melonjak lebih dari 3 kali lipat atau 317,6 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (25/10/2021).

Sepanjang 2021, pajak dari sektor ini tumbuh 38,4 persen (yoy). Capaiannya sudah jauh lebih baik dibanding -42,7 persen di tahun 2020.

Sektor ini tercatat berkontribusi sekitar 4,3 persen dari total penerimaan pajak.

Sri Mulyani menyebut, kontribusi jelas dipacu oleh kenaikan harga komoditas pertambangan. Dia memprediksi, boom komoditas ini masih akan berlanjut hingga awal tahun depan.

"Total pertumbuhan seluruh tahun 38,4 persen karena kuartal I dan II masih negatif. Jadi boom komoditas perdagangan mulai terlihat memang di kuartal III, dan ini diperkirakan masih akan bertahan sampai dengan awal tahun depan," beber dia.

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ini menjelaskan, seluruh sektor sudah mengalami pertumbuhan penerimaan pajak yang positif.

Meski, industri jasa keuangan dan asuransi serta konstruksi belum menunjukkan kenaikan signifikan. Pajak dari sektor jasa keuangan -3,6 persen di kuartal III dan -3,8 persen (year to date/ytd) karena penurunan pembayaran ketetapan pajak.

Sepanjang kuartal III ini, sektor dengan kontribusi pajak paling besar adalah industri pengolahan, diikuti sektor perdagangan, dan sektor jasa keuangan.

Masing-masing kontribusi di sektor ini sebesar 29,7 persen, 21,4 persen, dan 13,7 persen.

"Industri pengolahan dari tahun lalu -17,1 persen, tahun ini sudah 13,7 persen. Industri perdagangan juga sama, dari -18,5 persen tahun ini keluar dan tumbuh 20,3 persen, despite kita mengalami varian delta," tutur dia.

Sementara dari sektor informasi dan komunikasi, penerimaan pajak tumbuh 21,4 persen di kuartal III 2021. Sepanjang tahun ini, pertumbuhannya melesat 17,7 persen.

Sektor ini melanjutkan pertumbuhan dobel digit sejalan denhan meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam menyesuaikan aktivitas selama pandemi Covid-19.

Hal serupa juga dialami oleh transportasi dan pergudangan. Sepanjang kuartal III, sektor ini tumbuh 20,4 persen atau 5,0 persen (ytd).

Adapun jasa perusahaan tumbuh 28,2 persen di kuartal III, meski sepanjang tahun masih terkontraksi -1,2 persen.

"Kalau Anda lihat by sectoral hampir semua mengalami pemulihan. Mungkin jasa keuangan left behind, konstruksi mendekati nol, tapi lebih baik dibanding tahun lalu kontraksi -18 persen," pungkas Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2021/10/25/144736026/harga-batu-bara-cs-melonjak-penerimaan-pajak-pertambangan-naik-3-kali-lipat

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke